Berikut ini cerita dewasa
yang membuatku senantiasa teringat selamanya. Aku jadi member di satu
fitness center yang ada di satu mal deket tempat tinggalku. Ya biar
bodiku tetep kenceng dan mencehag lemak tertimbun ditempat2 yang tidak
diinginkan. Aku rutin latihan disitu, biasanya si seminggu sekali, tapi
kalo lagi senggang bisa seminggu dua kali, malah kalo lagui libur ampir
setiap ari aku ke situ. aku kenal dengan salah satu instruktor kelas.
Sebut ja si abang (jadi gak usah nyebut namanya kan). Dia seneng ngobrol
ma aku tiap ada kesempatan. Padahal banyak member prempuan yang laen,
tapi si abang slalu mencari kesempatan untuk ngobrol dengan aku. Gak
lama si, sebab ngobrolnya paling setelah selesai kelas, sembari
istirahat menunggu kamar mandi yang kosong. Pdkt nya meningkat, dia
ngajak aku minum kopi disatu gerai kopi yang aku tau pasti secangkir
kopinya gak murah, berlipetlah harganya kalo dibanding dengan ngopi di
warteg. “In, gak buru2 pulang kan, ngopi dulu yuk”, ajaknya.
Aku
iyain ja, “Mang abang mo bayarin?” “Buat kamu apa si yang enggak”,
kayanya ini jawaban standard lelaki kalo mo ngegombalin prempuan deh.
Kami ngobrol ja ngalor ngidul sembari minum kopi, secangkir dah abis
tapi masi terus ja ngobrolnya. Si abang memang temen ngobrol yang baek,
ada aja topik yang dia obrolin diselingi dengan humornya yang membuat
aku terpingkel2. Gak kerasa dah larut juga, tapi kami masi belum
beranjak dari kedai kopi itu. “In, dah malem ni, aku anter kamu pulang
ya”. Kayanya sengaja dia ngajak aku ngobrol supaya bisa nganter aku
pulang. Tipuan standard lelaki lagi, aku si dah paham lah kalo tipiual
dan gombal standard kaya gitu. Daripada pulang ndirian naek taksi, ya
gak da salahnya maudianter, aman dan hemat uang taksi kan. Kesempatan
laen, pdkt meningkat, dia ngajakin aku makan disalah satu resto yang ada
di mal itu. “abang banyak duit ya, mbayarin aku terus”, aku gak nanya
lagi dia mo traktir aku gak, aku tembak langsung ja minta dibayarin.
“Aku
yang ngajak ya aku yang bayar”. “Kalo gitu aku gak mo ngajak abang
minum kopi atau makan, ntar aku yang bayar”. Dia tertawa. “Ya enggaklah,
biar kamu yang ngajak tetep ja aku yang bayar”. “abang baek banget”.
“aku tu suka ma kamu In”, kaget juga aku mendengar tembakan langsungnya
itu. “Kamu dah punya pacar In”. Aku ngangguk, “Kalo gitu kita ttm an ja
ya. Kamu mo makan apa”. Sembari liat menu dia nawarin makanan yang dia
rasa enak. “Wah abang sering ya makan disini, ma member yang mana bang”,
godaku. “Ya pernahlah, ma temen2 ja, ma member baru ma kamu ini”.
“Masak si”. “Iya”. Aku gak ngedesek lebi lanjut, “Kok suka ma aku bang,
kan banyak member laen yang lebi cantik dan lebi sexy dari aku”. “aku
seneng ma prempuan yang imut tapi berisi kaya kamu In”. “O gitu ya”. Aku
si seneng ja dipuji gitu, prempuan mana si yang gak suka kalo dipuji
lelaki.
“Aku berisi bang, ya isinya jeroan, kalo gak da jeroan dah
jadi mumi kan”. “Maksud aku bodi kamu menarik diliat biar kamu imut
juga”. “becak kali ditarik”, dia tertawa. Makanan pesanan dah dateng,
kami makan sembari becanda2 terus. Aku gak nanggepin serius gombalannya
tentang suka ma aku, dah sering banget aku dapet gombalan kaya gitu dari
lelaki yang pdkt ma aku. “Cowok kamu gak marah kan aku traktir kamu”.
“Ya gak lah, kan cuma traktir”. “Kalo lebi dari traktir?” “Misalnya?”
“Ajakin nonton”. “Ya gak apa lah, cuman nonton kan?” Dia terdiam. Aku
segera mengalihkan pembicaraan supaya dia gak terpojok atas jawabanku.
Kami menikmati makan malem itu dengan santai, selesai makan seperti
biasa dia nganter aku pulang. “Kamu kos ya In”. “iya”. “Sekamar ndiri”.
“Gak, ada temenku, mahal bang kalo ndirian”. “Ma cowok kamu?’ “Gak lah,
ma Dina”. “Dina gak member”. “Gk tu, dia males suru olahraga”. “Gemuk
dong”.
“gak, justru lebi sexy dari aku”. “wow”. “Pengen kenal
pasti ya”. “Gak lah, kenal kamu dah cukup kok”. “Masak?” godaku, “belon
ja liat Dina, cowokku ja ngiler liat bodinya Dina”. “Pdahal dah punya
cewek yang sexy kaya kamu ya”. “Namanya lelaki, ibarat kucing, dah
kenyang makan dirumah masi ja nyari tulang ikan di tong sampah”.”Waduh,
disamain ma kucing”. “abis mo disamain ma anjing?” Kami tertawa. Dah
sampe di kos, aku sengaja nawarin mampir”. “Mo mampir bang, kenalan ma
Dina”. “Gak ah, dah malem, masak bertamu malem2″. “nanti nyesel lo, kalo
malem gini Dina cuma pake tengtop ma celpen, napsuin banget liatnya”.
“Laen kali deh”. Gak tergoda juga.
Kesempatan laen lagi, abis
makan dia ngajakin aku nonton. Aku iyain ja, dibioskop dia ngelus2
tanganku. “Kamu mau kan jadi ttm aku”, bisiknya. “nonton kok ngobrol,
kan jadi gak ngikuti filmnya”. “Sori, terganggu ya”. aku mebiarkan
tangannya menjelajah, tangan, lengan dan lahaku dielus2nya. “Bang,
geli”, waktu tangannya mengelus2 pahaku yang tertutup jins ketat, soale
tangannya makin lama makin keatas. karena kursinya gak lebar ya aku gak
bisa ngangkang, jadi cuma nyentuk pangakl pahaku ja, naek juga aku
dielus2 terus kaya gitu. “Tangan abang nakal ih, baeknya kursinya
sempit”. “Kalo lebar napa”. “Pasti deh dah ketengah”, jawabku to the
point. “Mau kan kalo ketengah juga”. Aku cuma senyum ja. “aku pengen
cium kamu deh In, bole ya”. Dia merangkul aku, aku menoleh kearah dia
dan membiarkan bibirnya menyentuh lembut bibirku.
Pelan diisapnya
bibirku, aku membalas menjulurkan lidahku kedalam mulutnya, segera
dibelitnya lidahku dengan lidahnya dan tangannya mulai meraba tokedku,
diremasnya pelan. Aku makin naek jadinya. Sengaja kuelus
selangkangannya, terasa ada sesuai yang keras banget disitu. “Bang cuma
ciuman ja dah ngaceng si”. “abis aku napsu liat bodi kamu, toked kamu
kenceng deh”. “Gak gede kan bang”. “Tapi proporsional ma bodi kamu”.
Ciumannya dilepas karena film dah selesai. Aku seperti biasa dinater
pulang. “Mo mampir bang, tapi Dina gak da, nginep dirumah temennya,
katanya”. Kayanya dia dah napsu berat, dia ikut ja ke kamarku. Sesampai
dikamar, dia merangkulku dari belakang. “In aku horni neh”. “Kamu cantik
deh malam ini”, ucapnya. “mang malem kemaren2 gak cantik ya bang”.
“Malem ni lebi cantik lagi”. “Gombal, pasti ada maunya” “Kamu juga mau
kan”. Dia kemudian melingkarkan tangannya ke pinggangku, aku sedikit
bergerak lebih mendekatkan badanku ke dalam pelukannya. Dia menggerakan
tangannya dengan lembut untuk menyentuh bagian bawah tokedku. Aku hanya
memejamkan mata saja. Kontolnya yang mengeras berhimpitan dengan
pantatku. Perlahan ia mulai meremas dengan halus tokedku. Aku membiarkan
telapak tangannya membelai-belai tokedku, jantungku sedikit
berdebar-debar. Dia mulai menciumi bagian tengkuk leherku sambil memasukkan kebalik blusku.
Braku
diangkatmya keatas sehingga tokedku terbebas untuk diremas2. Terutama
remasan telapak tangannya terhadap pentilku. Tokedku pun menjadi agak
mengeras oleh karena sentuhan dan remasan lembut tangannya’ “bang,
mmh.., geli” “aku sayang sama kamu, In”, sahutnya sambil sedikit
ngos-ngosan. Ia masih saja merabai tubuhku. “Engh, badanku jadi lemas
semua nih”, aku berucap sambil setengah merengek. Memekku pun mulai
terasa hangat dan lembab. Dia masih terus meremas-remas tokedku. Malah
ia mulai memasukkan satu tangannya ke dalam jinsku. “Sempit yang”. Dia
mengubah panggilannya ke aku, Aku seneng ja dipanggil yang gitu.
“Dilepasin ja ya yang”. anpa menunggu jawabanku, dia mengangkat blusku
keatas. aku mengangkat tanganku keatas membantu dua melepaskan blusku,
gfak lama kemudian kaitan braku dilepasnya sehingga braku pun meluncur
meninggalkan tempatnya. Kancing jinsku dilepas, ritsluitingnya dibuka
dan dia menarik jinku kebawah sembari berjongkok. Dia mencium pantatku
yang masi tertutup cd minim, aku sampe menggelinjang.
Dia bangkit
berdiri, tangan satunya meremas tokedku kembali dan satunya lagi masuk
ke dalam cdku. Jembutku yang halusdielus2nya, kemudian terasa jarinya
menyentuh bibir memekku. Aku menggelinjang. Nafasku mulai tidak
terkontrol. Memekku sudah mulai berdenyut-denyut. Aku dibaringkannya di
ranjang. Ditindihnya tubuhku dengan birahi yang mulai tidak terkontrol.
Segera dia mengulumi pentilku. “Bang, ngmhhnghh.., sshh”, erangku. Dia
terus asik dengan aktivitas birahinya. Lidahnya mempermainkan pentilku
dengan penuh perasaan. Mataku terpejam dan tanganku membelai kepalanya,
merasakan kenikmatan jilatan-jilatannya. Dia akhirnya mulai tak sabar,
ditariknya turun cdku, kemudian diapun melepas semua yang menempel
dibadannya. Kontolnya sudah tegak.
Dikangkangkannya kedua kakiku
dengan perlahan. Kontolnya dia arahkan ke dalam pangkal pahaku.
“Sleep!”, setengah detik kemudian palkonnya mulai memasuki liang
memekku. Dia mulai menggerakan pinggangnya naik turun. Napasnya semakin
ngos-ngosan tatkala tubuhnya mulai bergerak menindih tubuhku. Tokedku
bergoyang-goyang karena gerakan sodokannya. Aku juga merespon gerakkan
yang dilakukannya. Memekku berdenyut-denyut ketika kontolnya terus
bergerak dalam liang memekku. Pinggangku bergerak berputar-putar dan
sambil merintih penuh rasa nikmat. “Bang.., nghh enghhnak.., enghh
terusshhsshh”, rintihku dalam kenikmatan. Desahanku membuat nafsunya
semakin menjadi-jadi. Konsentrasinya hanyalah pada gerakan tubuhnya yang
maju mundur. Batang kontolnya seperti dipijit-pijit di dalam lubang
memekku. Dia semakin mempercepat gerakannya. “Engghh.., yang.., engghh
lebihhss kerassh..sshh”, aku mendesah.
Dia semakin mempercepat
gerakannya. Bunyi kecepak-kecepuk menjadi semakin berirama. Gerakannya
kini telah menjadi hentakan-hentakan. Aku masih terus memeluk erat
tubuhnya sambil terpejam. “Esshh.., Ahh.., ahh..ampirr.., ashh”, aku
mendesah-desah. aku merasa sudah hampir mencapai puncak. Gerakan
tubuhnya menjadi sangat cepat. Dia menghentakkan badannya makin keras
dan lama ke dalam tubuhku. tubuhku tampak bergetar. Tanganku pun memeluk
tubuhnya dengan eratnya. Aku telah sampai dipuncak kenikmatan.
“Bang,
nikmatnya….” lenguhku. Dia memperlambat enjotannya, membiarkan aku
menikmati orgasmeku yang pertama. “abang blon kluar ya”. Dia menggeleng
sambil tersenyum, “kamu makin cantik deh In kalo lagi nikmat gitu”,
katanya sambil mengusap rambutku yang basah kringeten. “Terusin bang,
kan abang blon keluar”. “santai ja, kamu atur napas dulu lah, baru mulai
lagi. Mo minum gak, aku ambilin ya”. anpa menunggu jawabanku, dia
mencabut kontolnya dan mengambil minuman yang ada dilemari esku.
Kontolnya yang masi keras berlumuran cairan kenikmatanku, mengikap kena
sinar lampu. “abang kuat ya, cowokku biasanya bareng aku ronde pertama
gini”. Dia tersenyum dan memberikan minuman ke aku. Segera kuteguk abis
minuman itu. “Lagi?” Aku menggeleng sambil mengatur napasku.
Aku
membelai-belai batang kontolnya itu dengan penuh kelembutan. Dia
langsung mengulum pentilku yang sudah mulai menegang lagi itu.
Tokedkupun mulai terasa mengeras lagi. “Ssshh..”, aku mendesah penuh
kenikmatan saat dia mengulum pentilku serta meremas-remas tubuhku.
Kemudian dia menjilati seluruh tubuhku. “Enghh.., ahhng.., ahh..,
nggssh”, aku mendesah. Napasnya mulai ngos-ngosan.
Diarahkan
batang kontolnya ke dalam selangkanganku. “Sleep!”, Batang kontolnya pun
telah masuk ke dalam lubang memekku. aku merasakan tubuhku dimasuki
sesuatu yang terasa luar biasa enaknya. Mataku terpejam sangat dalam.
Tubuhku mulai merespon gerakan naik turunnya. Nafasku tidak teratur
dipenuhi dengan dorongan nafsu yang mulai tinggi. “Aahh.., esshh..,
ahh”, aku mulai mengerang kenikmatan. Aku pun memegangi pantatnya untuk
membantu gerakan naik turun. Tiba2 pintu kamar terbuka, Dina masuk. Dia
kaget melihat live show yang sedang berlangsung di ranjang. “wah In, ma
sapa neh, gak ngajak2 si”. Si abang kaget, dia langsung mencabut
kontolnya dari memekku. “Ni si abang, instruktur fitenss tempat aku nge
gfym. Bang, ni Dina, sexy banget kan”. Memang dina cuma pake tengtop dan
jins ketat sehingga lekak liku bodinya sangat mengundang napsu lelaki
yang melihatnya, termasuk si abang. Dia tampak sangat bernapsu melihat
bodi Dina, “ayo Din, join, aku dah klimax neh, si abang blon ngecret
juga”.
Si abang segera turun ranjang mendekati Dina, dipeluknya
Dina dan diciumnya bibir Dina dengan penuh napsu. Dinapun segera meremas
kontol si abang yang berlumuran cairan memekku. “Bang, Dina mau dong”.
Segera siabang melucuti semua pakean Dina dan menyeret Dina keranjang.
Aku turun dari ranjang dan tiduran disofa, nonton adegan live show yang
segera akan dimulai. Dikangkangkannya paha Dina dan segera kontolnya dah
menyelam kedalam memek Dina. “Ih si abang napsu banget, nikmatnya….”
Dina melolong keenakan. dengan penuh nafsu si abang ngentotin Dina. Dina
merepon dengan desahan-desahan. Tangan si abang memegangi paha Dina dan
pinggangnya terus bergerak di sela-sela selangkangan Dina. Melihat
adegan nikmat itu, aku mulai terangsang lagi. aku mendekati si abang.
Kucium bibirnya waktu si abang menoleh ke aku.
Dia segera merespon
ciuman itu dengan lumatan yang penuh birahi sambil terus asik dengan
aktivitas maju-mundur untuk meningkatkan kenikmatannya. “Eng.., ssh..,
nikmat.., bang”, desah Dina. Suara kecepak kecepok menjadi semakin keras
dan berirama sering dengan gerakan kont0l si abang kluar masuk liang
memek Dina. Aku semakin larut dengan permainan mereka. Memekku pun telah
menjadi basah karena terangsang melihat adegan asik itu. Tubuh Dina pun
ikut maju-mundur seiring dengan gerakan si abang. Ia pun semakin
mempererat pelukannya pada si abang. Gerakan maju-mundur si abang
diimbangi dengan gerakan bergoyang-goyang oleh Dina. Aktivitas ini
membuat Dina merasa ada sesuatu yang mendesak. Dina semakin mempercepat
goyangannya. Ia memeluk si abang sangat erat sambil terus mengoyangkan
pinggulnya dengan cepat. Tiba-tiba tubuh Dina menegang dan memeknya
berdenyut-denyut seperti meledakkan sesuatu. Dia merasa tubuhnya hancur
berkeping-keping dalam kenikmatan. Dina sudah orgasme. “Bang, terusin ma
aku lagi ya, Dina udah lemas tuh”, ucapku. “iya bang, terusin lagi ma
Inez ya, Dina lemes nih”. Segera aku ngangkang disebelah mereka. Nafsuku
sudah memuncak. Seluruh bagian tubuhku seperti menuntut untuk dicumbui.
Si abang pun menarik kontolnya dari memek
Dina yang telah terkulai itu. Diarahkannya batang kontolnya itu ke arah
lubang memekku. “Sleep!”, kontolnya langsung terasa tersedot-sedot.
Ditindihnya tubuhku sambil menciumi tokedku dan pinggangnya melakukan
gerakan naik turun. Aku melingkarkan tangan pada punggungnya. “Enghh
terusshh.., bang.., masukin terus.., enggsshh”, desahku sambil terpejam.
Dengan perlahan si abang menarik tubuhku agar duduk di atas
pinggangnya. Posisi wot ini semakin membuat kontolnya lebih bisa masuk
lebih dalam lagi. Tangannya memegangi pantatku. Aku juga merasa memekku
terisi lebih penuh oleh batang kontolnya.
Segera aku melakukan
gerakan maju mundur diselingi gerakan memutar pantatku, meremas2
kontolnya dengan otot dinding memekku. “Nikmatnya In….” si abang yang
skarang mendesah karena semakin merasa kontolnya disedot-sedot oleh
memekku. Aku yang berada di atas tubuhnya terus menggerakkan badanku.
Kami telah larut dalam gerakan berirama. Si abang sesekali mengenjotkan
kontolnya keatas mengiringi geolan pantatku. “Enghh.., terus.., bang..,
Enghh enaahkk”, mataku terpejam sembari mendesah. Si abang terus
menggerakan pinggangnya semakin cepat. Goyanganku pun menjadi samakin
cepat pula. Memekku terasa semakin berdenyut-denyut oleh sodokan-sodokan
kontolnya. “Lebihh kerashh.., enghh lagi”, aku merasakan tubuhku akan
meledak. Gerakanku menjadi semakin cepat dan keras. Tiba-tiba saja
tubuhku menegang tanda aku kembali mencapai puncak kenikmatan. “Bang
kuat banget si, aku dah klimax lagi abang blon ngecret juga, terusin
lagi ma Dina ya bang”.
Dia segera mencabut kontolnya dari memekku
dan menghampiri Dina yang masi terkapar. Si abang mencium bibir Dina.
Pertama lembut namun kemudian semakin ganas. Dina membalas ciuman itu.
Mereka saling melumat lidah dan menghisap. Si abang meremasi toked Dina
yang semakin lama makin mengeras. Kemudian si abang menciumi leher Dina
dengan lembut. Tangannya yang satu mulai menggerayangi memek Dina yang
dah terbuka itu. “Ash.., neghh, bang”, desah Dina. “Din dari belakang
ya”, katanya. Dina disurunya nungging, perlahan diarahkannya kontolnya
yang masi sangat keras itu ke memek Dina. “Slepp!”, kont0l si abang
mulai memasuki lubang memek Dina. “Bang, nikmatnya….” erang dina.
Lututnya seperti hampir copot ketika kont0l si abang masuk ke dalam
lubang memeknya. “Eenghh.., nikmat, terusshh”, desah Dina sambil
memejamkan mata. Si abang memegangi pinggang Dina dan terus
menyodok-nyodokan kontolnya ke memek Dina. Cerita seks terbaru di
kumpulanceritaseru.info Kontolnya terasa seperti dipijat-pijat dan
disedot-sedot. Dia kemudian ikut membungkukkan badan agar tangannya
dapat meremas toked Dina yang ranum menggantung.
Gerakan mereka
makin lama makin cepat. Dina sudah tertelungkup di ranjang dengan pantat
nungging ke atas dan si abang ngentotin dari belakang. “Terusshh,
bang.., enakk”, desah Dina. Beberapa saat kemudian si abang mempercepat
gerakannya. Ia memeluk erat tubuh Dina, pinggangya masih melakukan
gerakan maju-mundur. Tiba-tiba tubuhnya mengejang sambil kontolnya
disorongkan secara mendalam ke lubang memek Dina. Dia telah sampai di
pucak kenikmatan. “Cret.., cret.., cret”, peju si abang menyembur
dahsyat membasahi lubang memek Dina. Dina pun bergetar menerima semburan
peju si abang dan mengerang keenakan, tubuhnya menengang dan kemudian
melemas, Dina dah nyampe juga. Malem itu si abang masi sekali lagi
ngentotin kami berdua. Rupanya kegiatan fitness yang rutin membuatnya
kuat ngentotin kita berdua
Cerita panas seru dewasa lengkap
dan terbaru cerita mendesah cerita ciuman seks nyodok memek kontol
nyodok memek Cerita Nyodok Memek kumpulanceritaseru info memek dina
cerita sex ciuman cerita seru kenikmatan ja Cerita seks ciuman cerita
kontol nyodok memek cerita dewasa mendesah MEMEKKU BERDENYUT memek
berdenyut cerita dewasa gym cerita ngentot gym MEMEK MAKAN KONTOL
cerita sex di gym Cerita ciuman dewasa Cerita ngentot di gym hanya di kumpulanceritaseru.info dan masih banyak lagi Cerita seks seru terbaru lainya yang sesuai keinginanmu.
Cerita Seks Terbaru Dan Terpanas Sepanjang Masa, silahkan Menikmati dan sebarkan Temen temen beceker,,,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Arsip Blog
-
▼
2012
(114)
-
▼
November
(50)
- Admin Unit Untuk Semua
- Mencicipi Pacar Teman
- Ngentot Adik Di Kamar Mandi
- Nafsu birahi Ibu dan Adikku
- Merasakan Meki Keponaanku Dan Temanya
- Tertipu Tapi Nikmat
- Tubuhku Hancur Di Meja Judi
- Klimaks Dengan Suster
- Ngeseks Sehabis Ngegym
- Janda Kembang Ngakang
- Gairah Birahi Stw Karir
- Ketika Wanita Alim Di Cabuli
- Ngeseks Digoa Saat Menstruasi
- Vagina Janda Rasa Perawan
- Adegan Seks Saat Audisi Bintang Baru
- Inilah Cerita Sang Pemerkosa Spesialis
- Pelajaran Biologi Ngesex Di SMA
- Pak Polisi Muda Yang Tampan Dan Menggairahkan
- Ngentot Tante Anis
- Zaskia Sungkar Masturabasi
- Cerita Sex Pemorkosaan DiPenjara
- Ternyata Aku Punya Kelainan Sex
- Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Perawan
- Cerita Seru Amel Pelayan Toko
- Cerita Sex Ngentot Di Sekolah
- Pesta Mesum Murid Baru SMU Montok
- Nikmatnya Tubuh Adik Sepupuku Cantik
- Cerita Ngewe Genk SMA
- Cerita Dewasa Selingkuh Pertamaku
- temen kecil w
- Pesta Sex Suami Istri di Diskotik
- Pengalaman SEX PERTAMAKU Dengan Teman sepermainan
- bercinta dengan sahabat istriku
- Bercinta dengan tunangan orang
- rumahku surga dan nerakaku
- bisnis gratis sekalian nyari teman kencan
- mama tiriku adalah guru seks ku
- jilat jilatan ama nyokap
- ngentot dengan teman suami ku
- adikku sangat memuaskan
- Cerita Dewasa Sedarah Dengan Adik Iparku
- gara-gara ranjang yang kesempitan
- mama tiriku adalah guru seks ku
- bukti sayang fenny ke papa
- Cerita mesum Agen Model Terkutuk
- Bercinta dengan Adik Ipar
- tanteku seksi sekali
- Menikmati Istri Teman Rame – Rame
- hadiah ulang tahun dari mamaku
- adik yg seksi
-
▼
November
(50)
mas ikut nyimak ya...klo sempat berkunjung di blog saya iya , makasih sebelumnya.. :)
BalasHapusObat Pembesar Penis Vimax Capsule Canada Original
Boneka Full Body Madona Asli Jepang
Obat Pembesar Penis VIGRX PLUS original
Obat Kuat Tahan Lama VIAGRA Laser 100mg Pfizer
Obat Perapet Herbal Untuk Mengencangkan Kewanitaan Anda
Obat Kuat Herbal Tahan Lama MAXMAN Capsule USA
Pelangsing Herbal Atasi Turunkan Obesitas Berat
Badan
Jual Alat Bantu Sex Pria Dari Silikon Japan Original
Obat dan Celana Hernia Untuk Atasi Penyakit
Hernia Alami