Selesai belanja di Malioboro, aku berniat ke
rumah oom-ku di daerah Umbulharjo. Aku menghentikan bus kota jalur 04
yang lewat namun ternyata aku tidak mendapat tempat duduk karena bus
kota sudah penuh terisi penumpang. Dengan sedikit mendongkol terpaksa
aku berdiri bersama beberapa penumpang lainnya. Ketika melewati Kantor
Pos Besar, bus tersebut berhenti sejenak untuk mencari penumpang namun
tak lama kemudian bus kota yang aku tumpangi menjadi penuh sesak oleh
penumpang yang beratribut Partai Keadilan Sejahtera. Siang ini agaknya
Partai Keadilan Sejahtera baru saja selesai mengadakan kampanye di
Alun-Alun Utara kota Jogjakarta.
Dalam waktu sekejap bus kota
jalur 04 yang aku tumpangi penuh oleh kader dan simpatisan partai
tersebut yang kebanyakan perempuan dan anak-anak. Aku yang sebelumnya
tidak mendapat tempat duduk akhirnya harus terjepit oleh sesaknya
penumpang peserta kampanye tersebut.
Walaupun semula aku merasa
kesal karena harus berdiri dalam bus kota, namun sekarang aku menjadi
gembira setelah bus kota yang aku tumpangi menjadi penuh sesak oleh
Kader dan Simpatisan PKS yang kebanyakan para perempuan berjilbab lebar
itu. Selama ini aku memang terobsesi dengan para perempuan cantik
berjilbab lebar dan berpakaian panjang tertutup. Bagiku kemulusan tubuh
yang tersembunyi dalam pakaian panjang mereka adalah misteri yang
menimbulkan rasa penasaran. Rasanya sebuah sensasi tersendiri bila bisa
menyingkap pakaian panjang yang mereka pakai sedikit demi sedikit hingga
terlihat kemulusan mereka yang tersembunyi.
Di kampusku banyak
mahasiswi aktivis PKS ataupun KAMMI dengan jilbab mereka dan lebar serta
jubah panjang yang menutupi hingga mata kaki. Seringkali aku dan
beberapa teman di kampus menggoda mereka bahkan pernah mencolak-colek
pada bagian-bagian sensitif mereka, biasanya mereka hanya menunduk
dengan wajah memerah.
Siang ini aku
bagaikan ber’pesta’ dengan penuhnya bus yang aku tumpangi oleh para
perempuan berjilbab lebar aktivis Partai Keadilan Sejahtera yang baru
saja mengikuti kampanye. Aku melihat para aktivis PKS ini masih berusia
relatif muda walaupun ada beberapa di antara mereka adalah ibu-ibu muda
yang membawa anak-anak mereka.
Dalam beberapa detik kemudian,
penisku menjadi tegang karena berdesak-desakan dengan puluhan aktivis
wanita PKS ini dalam bus kota ini. Bau keringat tubuh para perempuan
berjilbab lebar ini sungguh membuatku terangsang apalagi aku melihat
wajah para aktivis PKS yang ada dalam bus ini rata-rata berwajah cantik
menawan termasuk salah seorang dari mereka yang begitu dekat denganku.
Aktivis wanita Partai Keadilan Sejahtera yang berdiri sangat dekat
denganku adalah seorang ibu muda berusia sekitar 30 tahunan, berjilbab
putih lebar dan berjubah panjang warna coklat sementara kakinya
terbungkus kaus kaki warna krem. Wajahnya bersih menawan dengan kulit
putih yang mulus. Tubuhnya yang terbalut jubah panjang warna coklat
tampak masih sexy dan sintal ketika kulihat tonjolan-tonjolan beberapa
bagian tubuhnya tercetak jelas pada jubahnya. Wanita PKS ini naik
bersama kedua anak perempuannya yang masing- masing berusia sekitar 5
tahun dan 3 tahun sehingga dia terlihat sedikit kerepotan, entah di mana
suaminya. Semula dia berdiri berhadapan denganku sehingga mataku bisa
menikmati kemontokan buah dadanya walaupun sudah tertutup oleh jilbab
putih yang lebar.
Aku menjadi bernafsu melihat sepasang bukit di
dada wanita PKS ini yang terbalut jilbab putih. Namun bukit montok di
dada ibu muda ini tak dapat aku nikmati lama, karena wanita PKS ini
berubah memunggungiku. Mungkin karena merasa risih melihat tatapan
mataku yang yang tak pernah lepas dari dadanya yang membukit, akhirnya
wanita PKS ini berubah menjadi memunggungiku. Wajahku sempat memerah
namun sesaat kemudian aku menyeringai penuh nafsu, karena setelah wanita
PKS memunggungiku justru aku disodori pantatnya yang montok dan bundar
walaupun masih tertutup jubah panjangnya..
Wanita PKS ini memang
memakai jubah panjang berwarna coklat namun jubah tersebut tak mampu
menyembunyikan pinggulnya yang besar dan pantatnya yang montok dan
bundar menggemaskan. Aku menjadi bernafsu melihat belahan pantat wanita
PKS dengan garis celana dalam yang dipakainya tercetak cukup jelas pada
jubah panjangya.
Aku menelan ludah berulang kali dengan birahi
yang mulai naik melihat pantat wanita PKS yang montok ini. Penis dalam
celanaku yang sudah tegang sejak para perempuan berjilbab lebar aktivis
PKS ini masuk ke dalam bus yang aku tumpangi, menjadi semakin keras
melihat kemontokan pantat wanita PKS di depanku ini. Libidoku mulai
terangsang ketika aku mendekatkan diriku pada tubuh wanita PKS ini
sehingga akhirnya
penisku yang tegang dalam celanaku menempel pada belahan pantat ibu muda berjilbab yang memakai jubah panjang ini.
Aku
mendesah lirih ketika kurasakan batang penisku yang tegang dalam
celanaku kemudian terjepit oleh belahan pantat wanita PKS yang terasa
padat dan montok, walaupun masih tertutup jubah panjang yang dipakainya.
Celana yang aku pakai adalah semacam celana Hawwai, sehingga ketika
penisku tegang terlihat sangat menonjol apalagi aku mempunyai ukuran
penis yang besar dan panjang. Rupanya ibu muda ini merasa risih dengan
penisku yang menempel pada belahan pantatnya saat kulihat dia berusaha
menghindar dariku, bahkan matanya melirik ke arahku dengan sorot mata
yang tajam mengandung kemarahan.
Aku pura-pura tak tahu ketika
wanita PKS ini melirik ke arahku dengan sorot mata berkilat-kilat marah
tersebut. Aku tetap menempelkan bagianpenisku pada bagian belakang
wanita PKS di depanku ini. Setiap kali wanita PKS ini berusaha
menghindar, aku selalu memburu mendekatinya hingga penisku yang tegang
dalam celanaku tetap menempel pada belahan pantat ibu muda berjilbab
aktivis PKS ini. Bus kota yang penuh sesak akhirnya menghentikan usaha
wanita PKS untuk menghindar dariku. Aku melihat wanita berjilbab aktivis
PKS ini hanya pasrah ketika penisku kembali menempel pada belahan
pantatnya yang montok dan padat menggiurkan. Aku sempat melihat wajahnya
menjadi merah padam ketika dia kembali melirik ke arahku tapi aku
pura-pura tak melihatnya. Sesaat kemudian aku asyik menggesek-gesekan
penisku yang tegang dalam celanaku pada belahan pantat wanita PKS di
depanku dengan rasa nikmat. Goyangan bus kota yang melaju pelan telah
menyembunyikan ulahku ini dan membuat para penumpang lain tidak curiga
atas apa yang sedang aku lakukan pada wanita PKS di depanku ini. Ketika
aku asyik mengesek-gesekkan penisku pada pantat montok wanita PKS yang
padat dan montok ini, salah seorang wanita PKS berkacamata mengajak
ngobrol wanita PKS yang sedang aku nikmati pantatnya yang montok ini.
Aku
menjadi semakin terangsang mendengar obrolan yang kemudian terjadi
karena wanita PKS yang sedang aku nikmati pantatnya ini ternyata
mempunyai suara yang merdu agak mendesah saat dia melayani obrolan
temannya tersebut..
Dari obrolan tersebut aku mengetahui kalau
wanita PKS yang sedang aku nikmati pantatnya ini adalah seorang ibu muda
yang telah mempunyai tiga orang anak, namun dalam kampanye di Alun-alun
Utara dia hanya membawa dua anaknya sementara yang paling kecil
ditinggal di rumah bersama neneknya. Selain itu aku juga mengetahui
kalau wanita PKS yang tengah menjadi obyek pelecehan seksualku ini
bernama Zivanna dan tinggal di Kotagede, suaminya bernama Ari, seorang
pegawai di Dephut Yogyakarta yang sedang bertugas di Kalimantan sejak 3
bulan yang lalu. Mendengar cerita ini aku menjadi ingat kalau Omm-ku di
Umbulharjo juga pegawai Dephutdi bagian Personalia eentah apa
jabatannya.
Aku mendengarkan obrolan kedua wanita aktivis PKS
tersebut sambil terus menggesek-gesekan batang penis dalam celanaku pada
pantat salah satu dari mereka. Penisku yang tegang merasakan sebuah
kenikmatan saat bergesekan dengan belahan pantat Mbak Zivanna yang masih
berjubah panjaNg ini. Nafsuku kian menggeGak oleh rangsangan birahi,
terlebih bau keringat Mbak Zivanna tercium oleh hidungku yang membuatku
kian terangsang.
Di perempatan Gedongkuning, bus kota yang aku
tumpangi mulai berkurang isinya. Para perempuan berjilbab lebar aktivis
PKS kebanyakan turun di perempatan ini termasuk aktivis PKS berkacamata
yang mengajak ngobrol Mbak Zivanna. Bus kota yang semula penuh sesak
oleh para perempuan aktivis PKS menjadi lebih longgar, namun aku dan
Mbak Zivanna serta beberapa penumpang lainnya masih harus tetap berdiri
karena seluruh bangku bus masih terisi oleh penumpang. Setelah
menurunkan penumpang di perempatan Gedongkuning buskota itupun kembali
berjalan ke arah Terminal. Dadaku berdegup kencang ketika ternyata Mbak
Zivanna tidak bergeser dari tempatnya walaupun bus kota sudah terasa
lebih longgar. Pantat montoknya yang padat dan bundar dalam jubah
coklatnya masih tetap menempel ketat pada batang penisku yang tegang
dalam celana Hawwai yang aku pakai.
Aku baru menyadari kalau Mbak
Zivanna diam-diam ikut menikmati batang penisku yang tegang menempel
pada belahan pantat dalam jubahnya itu. Memang Mbak Zivanna berdiri di
sebelah bangku yang diduduki kedua anaknya, sehingga terkesan sedang
menjaga kedua anaknya namun ketika aku merasakan Mbak Zivanna juga
menekan pantatnya ke arah penisku, aku tahu kalau wanita PKS ini juga
ikut menikmati pelecehan seksual yang tengah aku lakukan kepadanya. Aku
menjadi semakin bergairah mengesek-gesekkan batang penis yang tegang
dalam celanaku, di antara belahan pantat montok dalam jubah yang dipakai
Mbak Zivanna tersebut. Aku baru teringat kalau wanita PKS ini sudah 3
bulan ditinggal suaminya tugas di Kalimantan, tentu saja selama itu dia
tidak pernah mendapat nafkah biologis. Bahkan tak lama kemudian, aku
mendengar nafas Mbak Zivanna memburu sedikit terengah walaupun aku tak
mampu melihat ekspresi wajahnya karena dia memunggungiku. Nafasku jadi
ikut terengah menahan birahi dan libidoku terasa semakin menggelegak.
“Kotagede..Kotagede..” teriak kondektur tiba–tiba. Mbak Zivanna tampak
tersentak kaget dan buru-buru dia berteriak “Kiri..pak..kiri” seru Mbak
Zivanna dengan suaranya yang merdu. Kondektur bus kota pun memberi
isyarat kepada sopir untuk berhenti dan sesaat kemudian bus kota itupun
menepi dan akhirnya berhenti.
Aku mendengus kecewa, karena aku
sedang asyik menggesek-gesekkan batang penisku di antara belahan pantat
Mbak Zivanna yang montok harus terputus. Dengan sorot mata kecewa aku
memperhatikan wanita PKS ini yang bergegas menarik tangan kedua anak
perempuannya tersebut. Saat Mbak Zivanna meraih tangan kedua anaknya,
matanya sempat melirik ke arahku beberapa saat. Aku terpesona melihat
lirikannya yang tiba-tiba menjadi sangat mempesona. Wajahnya yang
terbalut jilbab putih lebar nampak bersemu kemerahan dan tatapan matanya
tak lagi garang seperti semula namun justru tampak sayu seperti orang
kehausan. Mata bulat Mbak Zivanna hanya sekejap melirik ke wajahku
karena kemudian lirikannya beralih ke arah selangkanganku yang jelas
terlihat tonjolan penisku yang tertutup celana Hawwai. Darahku berdesir
ditatap wanita PKS seperti ini apalagi ketika Mbak Zivanna menggandeng
kedua anak perempuannya lewat di depanku menuju pintu, entah sengaja
atau tidak punggung tangan ibu muda berjilbab lebar ini menyenggol
batang penisku bahkan menekannya sekejap yang membuatku berdesah kaget.
Aku
tidak menyangka kalau wanita PKS yang terlihat alim ternyata bisa
berbuat cabul juga seperti Mbak Zivanna ini. Mataku lekat penuh nafsu
mengikuti gerak-gerik Wanita PKS yang sedikit tergesa-gesa turun dari
bus kota hingga akhirnya ibu muda dan kedua anaknya telah berdiri di
trotoar. Aku mengerdipkan mataku sambil tersenyum nakal ketika bus
kembali berjalan meninggalkan Mbak Zivanna yang masih berdiri di trotoar
bersama kedua anaknya.
Aku berharap wanita PKS ini membalas
senyumanku atau kerdipan mataku, namun yang kulihat justru wajahnya
sekan tersentak kaget lantas menjadi merah padam sebelum ibu muda
berjilbab ini memalingkan wajahnya dariku.Melihat hal ini senyuman
nakalku menghilang dan dalam hati aku mengumpat “Huh..Sok Alim !!” Tak
lama setelah Mbak Zivanna turun dari bus kota, aku juga turun.
Kemontokan pantat Mbak Zivanna yang padat dan kenyal masih terasa di
batang penisku. Sesampainya di rumah oom-ku aku mencari tempat untuk
beronani menuntaskan hasratku yang terputus di bus kota.
Aku
mengocok penisku sambil membayangkan menyetubuhi pantat montok Mbak
Zivanna, seorang aktivis wanita PKS yang telah aku lecehkan dalam bus
kota siang ini. Dalam waktu beberap menit aku mengerang penuh kenikmatan
sambil menyebut nama wanita PKS yg sintal itu. Seusai menuntaskan
hasratku timbul keinginananku untuk memburu wanita PKS yang aku lecehkan
dalam bus kota siang ini. Kebetulan oom-ku adalah Kabag Personalia di
Dephut Yogyakarta mungkin dari situ aku bisa mendapatkan data tentang
wanita PKS yang bersuamikan pegawai Dephut.
Aku beristirahat
sejenak dalam kamar yang disediakan tanteku sebelum sorenya aku menemui
oom-ku untuk menanyakan nama Ari dari Dephut yang saat ini sedang
bertugas di Kalimantan. Rupanya aku memang beruntung, karena data
tentang laki-laki bernama Ari yang aku dapatkan dari suami adik kandung
mamaku ini cukup lengkap. Dalam komputer database Dephut milik oom-ku
ada nama Ari yang aku cari lengkap dengan data-data tentang keluarganya
bahkan ada foto dirinya bersama istri dan kedua anaknya. Karena ada foto
istrinya yang tak lain adalah Mbak Zivanna dalam foto tersebut, aku
meyakini bahwa nama Ari inilah yang sedang aku cari. Aku melihat suami
Mbak Zivanna ternyata bukan laki-laki yang tampan, tubuhnya juga ceking
hanya memang kulitnya putih bersih.
Dalam data tersebut tertulis
nama panjang Mbak Zivanna adalah Zivanna Qomariyah S.Psi, tahun ini
usianya sudah 31 tahun dan dia adalah alumnus fakultas psikologi UGM.
Kedua anaknya tertulis bernama Nidaul Jannah dan Choirunnisa yang memang
baru berusia 5 dn 3 tahun saat ini. Dalam foto tersebut Mbak Zivanna
tampak cantik dengan jilbab lebar warna biru dongker dan jubah panjang
warna ungu terong. Dalam foto tersebut terlihat jubah yang dipakai Mbak
Zivanna tampak membuncit pada bagian perutnya,agaknya foto ini diambil
saat wanita PKS ini dalam keadaan hamil anak yang ketiga. Selain foto
dan data tentang Mbak Zivanna, aku juga mendapatkan alamat rumah Mbak
Zivanna di Kotagede. Sayang alamat tersebut tidak mempunyai nomor
telepon untuk memastikan kebenaran alamat tersebut.
Aku memang berniat memburu wanita PKS yang menjadi korban pelecehan seksualku di bus kota siang ini.
Sekitar jam 8 pagi esoknya, aku benar-benar mencari alamat rumah Mbak
Zivanna di Kotagede. Alamat rumah tersebut termasuk mudah sehingga dalam
waktu tidak terlalu lama aku berhasil menemukan rumah wanita PKS ini.
Dadaku berdebar keras ketika aku telah berad di depan rumah Mbak
Zivanna, aku melihat Mbak Zivanna sedang berada di teras rumahnya.
Perempuan aktivis PKS ini terlihat sedang membaca majalah wanita Ummi
sambil menggendong anak bungsunya yang pulas tertidur.
Ketika aku
datang sambil memberi salam, wanita PKS ini menjawab salamku, menatapku
dengan tatapan heran. Ketika aku mengaku dari Dephut sambil menyodorkan
bukti yang kuambil dari oom-ku baru, aku dipersilahkan duduk di teras.
“Silahkan duduk dulu….Saya akan meletakkan anak saya di dalam “kata Mbak Zivanna“Silahkan, Mbak ” sahutku sambil tersenyum.
Jakunku
bergerak turun naik melihat pantat Mbak Zivanna yang montok dan bahenol
bergoyang-goyang saat dia berjalan masuk ke dalam rumah sambil membawa
anaknya. Jubah panjang warna biru muda yang dipakainya saat ini, tak
mampu menyembunyikan kemontokan pantat wanita PKS yang sintal dan
bahenol ini. Mataku melotot penuh nafsu dengan penis mulai menegang,
melihat goyangan pantat wanita PKS ini sebelum hilang di balik pintu.
Tidak lama aku menunggu karena beberapa menit kemudian wanita PKS ini
keluar lagi dengan wajah penuh tanda tanya. Aku bersyukur ternyata
wanita ini tidak mengenaliku sebagai pelaku pelecehan seksual
terhadapnya di bus kota kemarin siang.
“Maaf..mas ada apa yah?
tentang suamiku?” tanya Mbak Zivanna . Aku tersenyum menatap wajah ayu
wanita PKS ini. Pagi ini Mbak Zivanna memakai jubah panjang warna biru
muda dengan jilbab lebar warna putih berenda sementara kakinya
terbungkus kaus kaki warna krem. Sesaat aku terpesona melihat kecantikan
ibu muda berjilbab lebar ini.
“Maaf Mbak, ada berita yang ingin
aku sampaikan tentang mas Ari, namun apa ada orang lain di rumah ini
karena beritanya mungkin mengejutkan?” tanyaku “Ya..ada..adik ipar
perempuan saya namun sekarang sedang mengantar kedua anak saya di TK dan
Playgroup dan biasanya langsung pergi kuliah serta kedua mertua saya
namun keduanya juga sedang mengajar di SMP dan baru pulang siang nanti.
Ada berita apa?” jawabnya dengan nada cemas.
Aku mengangguk-angguk
puas sambil berdiri” Ada musibah yang menimpa suami mbak, tapi
sebaiknya aku sampaikan di dalam saja, jangan di teras ” kataku seraya
menepuk pundak wanita PKS ini. Mbak Zivanna terlihat kaget ketika
pundaknya aku tepuk namun sedetik kemudian wanita PKS yang semula
terlihat cerdas itu menjadi nampak linglung dengan sorot mata bingung.
Aku
memang tengah menggunakan ilmu gendam yang aku miliki pada wanita PKS
ini dan agaknya ilmu tersebut berpengaruh terhadapnya. Dengan
menyeringai puas aku menarik Mbak Zivanna untuk berdiri lantas aku
rangkul pinggangnya yang masih ramping masuk ke dalam rumahnya.
Di
dalam rumah Mbak Zivanna, aku melihat rumah ini penuh dengan atribut
Partai Keadilan Sejahtera. Muali dari pintu ruang tamu yang tertempel
stiker PKS lantas di rak buku dalam ruang tamu tampak beberapa buku
tentang Partai berlambang bulan sabit ini, hingga yang paling mencolok
adalah lambang Partai Keadilan Sejahtera tergantung di dinding ruang
tamu dengan ukuran cukup besar. Benar-benar keluarga aktivis PKS yang
militan kataku dalam hati. Aku menatap wajah ayu Mbak Zivanna yang
terbalut jilbab lebar dengan penuh nafsu. Tanganku yang memeluk pinggang
rampingnya tak tahan untuk menjamah pantat montoknya lantas dengan
gemas tangaku meremas-remasnya.
Ibu muda aktivis PKS menjerit
kecil ketika dengan gemas aku meremas-remas pantatnya yang bahenol dan
montok. Birahiku sudah mulai naik ke ubun-ubun, penisku juga sudah mulai
tegang dan mengeras. Aku mengunci pintu rumah Mbak Zivanna lantas
wanita PKS yang masih berpakaian lengkap ini aku tarik masuk ke dalam
sebuah kamar, entah kamar siapa namun aku menduga kamar adik ipar Mbak
Zivanna karena di meja kamar tersebut ada sebuah foto wanita berjilbab
lebar dalam bingkai namun wajahnya lebih mirip wajah suaminya. Latar
belakang foto tersebut lambang Partai Keadilan Sejahtera, agaknya adik
ipar yang kata Mbak Zivanna masih kuliah ini juga aktivis PKS.
Mbak
Zivanna hanya terdiam ketika tubuhnya aku rebahkan di ranjang kamar
adik iparnya sementara birahiku sudah naik hingga ke ubun. Sungguh aku
tak menyangka begitu mudahnya aku memperdaya Mbak Zivanna bahkan wanita
PKS yang masih berpakaian lengkap dengan jilbab lebar dan jubah
panjangnya kini rebah terlentang di atas ranjang depan mataku. Mataku
melotot buas ketika kulihat tonjolan segitiga
pada bagian
selangkangan Mbak Zivanna yang tampak membukit pada jubah yang
dipakainya. Gundukan di tengah selangkangan yang tampak menonjol membuat
penisku terasa kian keras menegang oleh birahi dan aku tak tahan
mengulurkan tanganku meremas-remas bukit kemaluan yang montok tertutup
jubah Mbak Zivanna. Mbak Zivanna tersentak ketika tanganku meremas-remas
bagian selangkangannya yang membukit, namun pengaruh ilmu gendamku yang
ampuh membuat wanita PKS ini tidak melawan. Tubuh ibu muda yang alim
ini hanya menggeliat-geliat saat jubah yang dipakainya menjadai kusut
pada bagian selangkangan karena remasan tanganku. Mulutnya
mendesah-desah dengan ekspresi yang membutaku libidoku semakin
terangsang. Aku terkekeh melihat gelinjangan Mbak
Zivanna yang
alim ini saat bagian selangkangannya aku remas-remas. Puas meremas-remas
tonjolan bukit kemaluan Mbak Zivanna, mataku memandang wanita PKS yang
terlentang di atas ranjang ini dari ujung kepalanya hingga ke kakinya.
Ibu Muda aktivis PKS ini masih memakai jilbab lebar warna putih yang
berenda, jubah panjang warna biru muda dan kaus kaki krem yang amsih
membungkus kedua kakinya. Dengan birahi menggelegak, aku naik ke atas
ranjang di dekat kaki Mbak Zivanna yang terlentang.
Sesaat
kemudian, tanganku terulur meraih kedua kaki Mbak Zivanna yang masih
terbungkus kaus kaki panjang warna krem. Hanya dalam waktu beberapa
detik tanganku menarik lepas kedua kaus kaki krem tersebut dan aku
lemparkan ke lantai kamar sehingga kaki wanita PKS ini telanjang. Mataku
membesar ketika melihat kaki telanjang Wanita PKS berkulit putih mulus
ini yang indah putih kemerahan. Kakinya yang halus dengan otot yang
kebiruan terlihat sangat indah dan merangsang nafsuku membuatku tergerak
untuk mengelus-elusnya. Selanjutnya kedua kaki Mbak Zivanna yang
telanjang itu aku angkat hingga di depan bibirku lantas dengan bernafsu
bibirku mencium kaki wanita PKS ini mulai dari telapak kakinya yang
halus kemerahan bahkan kemudian lidahku terjulur menjilatinya.
Dalam
sekejap telapak kaki Mbak Zivanna yang kemerahan itu menjadi basah
kuyup oleh jilatan lidahku dan ciuman bibirku. Kian lama lidahku pun
kian liar menjelajahi sela-sela jemari panjang dikaki Mbak Zivanna yang
halus kemerahan tersebut dengan nafas yang memburu. Aku kian asyik
menjilati kaki wanita PKS ini terus ke atas melewati mata kakinya.
Sementara tanganku dengan nakal menggerayangi betis wanita PKS di balik
jubah panjangnya tersebut. Saat tanganku menyusup di balik jubah Mbak
Zivanna, aku mengetahui ternyata wanita PKS ini memakai rok dalam yang
juga panjang hingga mata kaki.
Tanganku meraba-raba merasakan
kemulusan betis Mbak Zivanna yang masih tertutup jubah tersebut.
Sepasang betis wanita cantik aktivis PKS yang kenyal ini terasa hangat
dan lembut di tanganku yang mengelus-elusnya penuh nafsu. Bibir dan
lidahku pun kian liar menjilati menikmati kemulusan kaki Mbak Zivanna
kian ke atas. Dengan bibirku aku menyingkap ujung jubah yang dipakai
wanita PKS ini ke atas sehingga keindahan betisnya yang mulus mulai
terlihat.Bibir dan lidahku terus bermain di kulit Mbak Zivanna yang
halus ini dengan penuh nafsu. Betis putih yang mulus dan ditumbuhi
bulu-bulu nan halus ini dalam sekejap basah kuyup oleh jilatan lidahku
dan ciuman bibirku. Nafasku memburu kian liar sementara ujung kain jubah
yang dipakai Mbak Zivanna kian tersingkap ke atas memperlihatkan betis
yang putih dan mulus tersebut.
Aku membungkuk menciumi dan
menjilati kemulusan betis telanjang ibu muda aktivis PKS yang berwajah
cantik ini, sementara tanganku menyusup di balik jubahnya kian ke atas
mengelus pahanya yang bulat padat tersebut. Sekujur betis putih Mbak
Zivanna yang mulus telah basah oleh jilatan dan ciumanku dengan birahi
menggelegak. Ujung jubah biru muda yang dipakai ibu muda berjilbab pun
tersingkap semakin ke atas, terdorong oleh bibir dan lidahku.
Perlahan-lahan sepasang paha putih wanita PKS ini mulai terlihat
bersamaan dengan jilatan dan ciumanku yang mulai merambah paha Mbak
Zivanna. Aku makin bernafsu merasakan kemulusan paha putih yang kencang
dan bulat padat tersebut. Nafasku terengah-engah menahan birahiku sambil
terus menciumi sekujur paha Mbak Zivanna yang mulus tersebut. Sepasang
paha yang selalu tertutup oleh pakaian panjang tersebut kini menjadi
basah oleh jilatan lidahku yang semakin liar. Ujung jubah yang dipakai
Mbak Zivanna kian tersingkap ke atas yang akhirnya dengan bantuan kedua
tanganku, pakaian panjang tersebut aku singkap hingga pinggang membuat
bagian bawah tubuh wanita PKS kini telanjang.
Aku melotot penuh
nafsu melihat pemandangan yang menggiurkan di depanku ini dan aku nyaris
tak percaya. Seorang ibu muda alim berjilbab dan selalu berpakaian
tertutup kini dalam keadaan setangah telanjang. Perempuan cantik
berjilbab aktivis Partai Keadilan Sejahtera yang semula berpakaian
panjang hingga mata kaki, saat ini pakaian tersebut tersingkap hingga ke
pinggangnya. Bagian atas wanita PKS ini masih nampak rapi dengan jilbab
lebar yang membalut wajahnya, namun paha dan betisnya yang putih mulus
menggiurkan kini telanjang tanpa penutup.
Aku mengakui rumor yang
beredar bahwa para wanita berjilbab lebar seperti Mbak Zivanna ini
memang mempunyai tubuh yang lebih putih dan lebih mulus dibanding wanita
lainnya. Semula aku mengira kemulusan Mbak Zivanna ini seperti pacarku
yang juga berkulit putih , namun saat ini aku mengakui kalau wanita PKS
ini terlihat lebih mulus dan putih dibanding pacarku. Usai menciumi dan
menjilati betis dan paha Mbak Zivanna, mataku tak berkedip memandang
tonjolan di tengah selangkangan Mbak Zivanna yang montok membukit. Aku
melihat kemaluan aktivis wanita PKS ini masih tertutup oleh celana dalam
krem dengan ketat. Libidoku kian terasa liar melihat gundukan kemaluan
Mbak Zivanna yang menonjol menggiurkan. Beberapa saat lalu, nafsuku
telah terangsang melihat gundukan montok di selangkangan wanita PKS ini
saat terlentang namun jubahnya belum tersingkap. Bahkan saat itu dengan
gemasnya aku meremas-remas gundukan kemaluan yang membukit itu, sehingga
jubah tersebut menjadi kusut pada bagian selangkangan.
Saat ini
aku melihat gundukan kemaluan montok tersebut hanya tertutup oleh celana
dalam warna krem yang agak tipis, sehingga belahan bibir kemaluannya
nampak jelas terbayang bahkan kelentit yang menonjol di antara bibir
kemaluan wanita PKS ini terlihat sangat jelas. Bulu-bulu kemaluannya
yang hitam juga tampak membayang jelas pada celana dalam yang dipakai
Mbak Zivanna saat ini. Sungguh sebuah pemandangan yang menakjubkan dan
ada sebuah sensasi sendiri saat aku berhasil melihat bagian vital
seorang wanita aktivis PKS yang cantik seperti Mbak Zivanna walaupun
masih tertutup celana dalam. Tanganku memang telah merasakan kekenyalan
bukit kemaluan Mbak Zivanna, saat aku remas-remas sebelumnya tetapi
ketika kulihat bentuknya ternyata sangat merangsang birahiku.
Aku
memperhatikan wajah Mbak Zivanna yang terlentang di depanku ini. Wajah
ayu berbalut jilbab lebar itu tak lagi terlihat linglung seperti beberpa
saat yang lalu. Wajah ibu muda aktivis PKS ini justru memperlihatkan
ekspresi wanita yang tengah terlanda birahi. Aku menyeringai sejenak
sebelum kemudian membenamkan wajahku di tengah selangkangan Mbak Zivanna
yang terasa hangat. Hidungku mencium bau kewanitaan Mbak Zivanna yang
segar dan wangi, jauh sekali perbedaannya dibanding bau kewanitaan
pacarku. Aku semakin mendekatkan wajahku kearah bukit kemaluan Mbak
Zivanna, bahkan hidungku telah menyentuh kelentit yang tampak tercetak
jelas pada celana dalam. Dengan nafas yang terengah-engah menahan
birahi, lidahku terjulur menjilati kelentit yang menonjol di antara
bibir kemaluan wanita PKS ini. Saat lidahku mulai menyapu kelentit Mbak
Zivanna di balik celana dalam warna krem itu, tiba-tiba pinggul wanita
PKS ini menggelinjang dibarengi desahan ibu muda berjilbab ini.
“Ahh…ahhhhh..ahhh”desah Mbak Zivanna yang membuat libidoku semakin
menggelegak.
Aku semakin bernafsu menjilati dan menciumi bukit
kemaluan Mbak Zivanna yang masih tertutup celana dalam. Setiap kali
lidahku menyapu permukaan kemaluan Mbak Zivanna atau bibirku menciumnya
dengan penuh nafsu, wanita PKS berkulit putih ini menggelinjang dan
mendesah-desah penuh birahi. Lidah dan bibirku seakan berebut merambah
sekujur permukaan bukit kemaluan Mbak Zivanna yang masih tertutup celana
dalam, sehingga beberapa saat kemudian celana dalam yang dipakai wanita
PKS ini menjadi basah kuyup. Celana dalam yang dipakai Mbak Zivanna
termasuk tipis, sehingga ketika celana dalam wanita tersebut dalam
keadaan basah kuyup oleh jilatan lidahku, semakin terlihat jelas
kemaluan wanita PKS ini. Belahan bibir kemaluan Mbak Zivanna dengan
kelentit yang menonjol di tengahnya, terlihat semakin nampak jelas.
Bulu-bulu kemaluan yang tercukur rapi di bukit kemaluan ibu muda ini
juga terlihat semakin jelas. Melihat pemandangan indah di selangkangan
Mbak Zivanna, aku menjadi tak sabar sehingga sedetik kemudian tanganku
telah menarik turun celana dalam yang dipakai wanita cantik aktivis PKS
yang alim ini. Sekejap kemudian celana dalam berwarna krem yang semula
menutupi bagian vital Mbak Zivanna, telah teronggok di bawah kakinya.
Mataku melotot lebar melihat selangkangan wanita PKS yang alim ini, kini
telanjang tanpa penutup sehelai benangpun.
“Ouhhhh….Mbak
Zivanna……”desisku melihat gundukan bukit kemaluan Mbak Zivanna yang kini
tak lagi tertutup celana dalam tersebut. Libidoku menggelegak melihat
bagian paling pribadi wanita alim ini.
Aku membandingkan kemaluan
Mbak Zivanna dengan kemaluan pacarku. Aku mendapat kemaluan wanita PKS
ini jauh lebih merangsang daripada kemaluan pacarku sendiri. Bibir
kemaluan Mbak Zivanna terlihat merekah kemerahan dengan kelentit
menonjol kemerahan di tengahnya. Bulu-bulu kemaluan yang hitam legam
tercukur dengan rapi, tampak kontras dengan putihnya bukit kemaluan
wanita PKS ini. Ketika wajahku mendekat kemaluan yang telanjang
tersebut, bau kewanitaan Mbak Zivanna yang menyengat tercium di
hidungku. Aku melihat kemaluan Mbak Zivanna sudah basah oleh
rangsanganku sebelumnya, bahkan ketika aku menguakkan bibir kemaluan
wanita PKS ini cairan kenikmatan nya jatuh menetes membasahi sprei. Aku
menjadi sangat terangsang melihat hal ini. Dengan bernafsu, aku
menghirup dan menjilati cairan kenikmatan Mbak Zivanna yang menetes dari
kemaluannya.
Lidahku merasakan asin saat lidahku menjilati cairan
kenikmatan Mbak Zivanna, lantas dengan birahi yang kian menggelegak
lidahku menyapu kemaluan telanjang di antara paha wanita alim ini. Aku
merasa paha Mbak Zivanna bergetar lembut ketika lidahku mulai menjalar
mendekati selangkangan wanita PKS ini. Mbak Zivanna menggeliat kegelian
ketika akhirnya lidahku itu sampai dipinggir bibir kewanitaannya yang
telah terasa menebal. Ujung lidahku menelusuri lepitan-lepitan di situ,
menambah basah segalanya yang memang telah basah itu. Terengah-engah,
Mbak Zivanna mencengkeram rambutku dengan satu tangan, perlahan menekan,
memaksaku segera menjilat di daerah yang paling sensitif milik aktivis
wanita PKS ini. Mbak Zivanna menggelinjang-gelinjang hebat ketika lidah
dan bibirku menyusuri sekujur kemaluan ibu muda ini. Mulut wanita
aktivis PKS ini mendesah-desah dan merintih-rintih saat bibir
kemaluannya aku kuak lebar-lebar dan lidahku terjulur masuk menjilati
bagian dalam kemaluannya. Bahkan ketika lidahku menyapu kelentit Mbak
Zivanna yang telah mengeras itu, aku teruskan dengan menghisapnya lantas
mengigitnya lembut. Mbak Zivanna merintih hebat. Tubuhnya mengejang
sampai punggungya melengkung bagaikan busur panah membuat dadanya yang
montok membusung.
“Ahhhhh….ahhhhhh….ahhhhh”rintih Mbak Zivanna
dengan jalangnya disertai tubuh yang menggelinjang. Kembali kurasakan
cairan kenikmatan membasahi kemaluan wanita aktivis PKS ini yang segera
aku hirup dengan mulutku. Lidah dan bibirku makin liar menjilati di
daerah paling pribadi Mbak Zivanna yang kini sudah membengkak kemerahan.
Gundukan kemaluan yang putih kemrah-merahan itu menjadi berjilat-kilat
basah dan bulu-bulu kemaluan wanita PKS yang tercukur rapi pun menjadi
basah kuyup oleh jilatan lidahku. Aku mengunyah-ngunyah kemaluan Mbak
Zivanna beberapa saat yang membuat ibu muda berjilbab lebar ini
mengerang dan merintih dengan tubuh menggelinjang jalang. Lidahku
menyusuri belahan kemaluan yang telah membengkak lantas sekujur
permukaan kemaluan yang membukit montok hingga ke sela-sela kedua
pahanya, kemudian menyusuri ke bawah hingga ke belahan pantat yang
tampak.
Aku menjadi semakin gemas melihat belahan pantat Mbak
Zivanna yang terlihat sebagian, sehingga dengan bernafsu aku membalikkan
tubuh wanita PKS yang terlentang menjadi tengkurap. Mataku melotot liar
melihat pemandangan indah setelah Mbak Zivanna tengkurap. Pantat wanita
PKS yang montok dan telanjang tampak menggunung menggiurkan. Nafasku
terengah penuh birahi memandang kemontokan pantat bundar Mbak Zivanna
yang putih mulus itu. Ingatanku melayang saat aku melakukan pelecehan
seksual terhadap wanita PKS ini di bus kota.
Saat itu penisku yang
tegang dan masih dalam celanaku aku gesek-gesekkan pada belahan pantat
Mbak Zivanna yang saat itu juga masih tertutup jubah panjang. Aku tidak
menduga kalau saat ini, pantat wanita PKS yang montok itu dapat aku
nikmati tanpa penutup sehelai benangpun. Birahiku kian menggelegak liar
melihat pantat Mbak Zivanna yang montok dan padat. Dengan gemas aku
meremas-remas bukit pantatnya dengan tanganku lantas aku mendekatkan
wajahku pada belahan pantat wanita PKS ini. Lidahku terjulur menyentuh
belahan pantatnya kemudian dengan bernafsu aku mulai menjilati belahan
pantatnya yang putih mulus tersebut. Mbak Zivanna mendesah-desah dengan
tubuh menggelinjang menahan birahinya, saat lidahku menyusuri belahan
pantatnya hingga belahan kemaluannya yang kemerahan. Belahan pantat
mulus Mbak Zivanna yang putih dalam sekejap menjadi basah berkilat oleh
jilatan lidahku.
Kemudian bibir dan lidahku secara bergantian
menyusuri sekujur pantatnya yang menggunung indah bahkan dengan gemas
aku mengunyah pantat montok wanita PKS ini. Tanganku juga menguak
belahan pantat ibu muda ini dan selanjutnya lidahku menyapu daerah anus
dan sekitarnya yang membuat Mbak Zivanna mengerang penuh birahi. Puas
menikmati pantat Mbak Zivanna yang montok, aku kembali menelentangkan
ibu muda berjilbab lebar ini. Mataku terarah pada sepasang payudara
montoknya yang masih tersembunyi di balik jilbab dan jubah yang dipakai
Mbak Zivanna. Tanganku meraih jilbab lebar tersebut lantat menyingkapan
hingga ke lehernya, kemudian dengan lincah jari-jari tanganku membuka
kancing jubah yang dipakai Mbak Zivanna. Perlahan kemudian kulit mulus
Mbak Zivanna yang mulus terlihat dan ketika kancing jubah yang hanya
sampai atas perutnya terbuka seluruhnya, tanganku merogoh ke balik
jubahnya lantas menarik sepasang payudara Mbak Zivanna.
Akhirnya
sepasang payudara wanita PKS yang semula tersembunyi di balik BH,
tersembul keluar dengan puting susunya yang telah tegak mengeras. Buah
dada Mbak Zivanna nampak sangat montok dan indah. Buah dada yang putih
mulus dengan puting susu yang kemerahan membuatku tak sabar untuk
mengunyahnya. Sedetik kemudian, payudara wanita PKS ini telah berada
dalam mulutku yang menngunyah-ngunyahnya dengan nafsu secara bergantian.
Puting susu yang telah tegak mengeras aku hisap dan aku gigit-gigit
membuat Mbak Zivanna terpekik kecil menahan kenikmatan birahinya.
Payudara Mbak Zivanna yang putih mulus itu dalam sekejap basah dan penuh
dengan bilur-bilur kemerahan bekas kunyahanku.
Aku sudah tak
tahan menahan nafsuku. Jilbab lebar yang dikenakan Mbak Zivanna aku
lepaskan sehingga tergerai rambutnya yang hitam legam. Aku terpesona
melihat kecantikan Mbak Zivanna yang tidak lagi berjilbab tersebut.
Wajah cantik wanita PKS ini semakin menawan dengan rambut hitam yang
panjang ikal mayang membuat hatiku bergetar. Puas menikmati kecantikan
PKS ini aku melucuti jubah biru yang dikenakan Mbak Zivanna kemudian
disusul sisa pakaian dalam yang masih melekat di tubuh ibu muda
ini. Akhirnya tubuh wanita aktivis PKS yang semula tertutup rapat
dengan jilbab lebar serta jubah panjangnya, saat ini telanjang bulat
tanpa sehelai benangpun di tubuhnya.
Aku tidak menyangka kalau
saat ini aku berhasil menelanjangi wanita PKS yang tampak alim ini
dengan jilbab dan pakaian yang tertutup rapat. Birahiku sudah
menggelegak di ubun-ubun dengan penis yang tegang mengeras. Aku melihat
ibu muda aktivis PKS ini mempunyai tubuh yang indah dan terlihat masih
kencang walaupun dia sudah punya anak tiga. Aku menyusuri keindahan tubuh telanjang wanita
PKS ini dari ujung rambut hingga ke kakinya.Kemudian mataku kembali
menatap kemaluan Mbak Zivanna yang indah itu, tangaku kembali terulur
menjamah bagian kewanitaan wanita alim yang telanjang ini.
Aku
merasakan kewanitaan Val berdenyut liar, bagai memiliki kehidupan
tersendiri. Warnanya yang merah basah, kontras sekali dengan
rambut-rambut hitam di sekitarnya, dan dengan tubuhnya yang putih
seperti pualam. Dari jarak yang sangat dekat, aku dapat melihat betapa
liang kewanitaan aktivis wanita PKS ini membuka-menutup dan
dinding-dindingnya berdenyut-denyut, sepertinya jantung Mbak Zivanna
telah pindah ke bawah. Aku juga bisa melihat betapa otot-otot dipangkal
paha Mbak Zivanna menegang seperti sedang menahan sakit. Kedua kakinya
terentang dan sejenak kaku sebelum akhirnya melonjak-lonjak tak
terkendali. Begitu hebat puncak birahi melanda Val, sampai dua menit
lamanya perempuan yang menggairahkan ini bagai sedang dilanda ayan. Ia
menjerit, lalu mengerang, lalu menggumam, lalu hanya terengah-engah. Aku
kembali berdiri, dan segera melepas seluruh kain yang melekat di
tubuhku termasuk celana dalamku. Batang kejantananku segera terlihat
tegak bergerak-gerak seirama jantungku yang berdegup keras. Mbak Zivanna
masih menggeliat-geliat dengan mata terpejam, menampakkan pemandangan
sangat seksi di atas ranjang kamar adik iparnya ini.
Tangan
aktivis wanita PKS ini mencengkram sprei bagai menahan sakit, kedua
pahanya yang indah terbuka lebar, kepalanya mendongak menampakkan leher
yang mulus menggairahkan, rambut hitamnya terurai bagai membingkai
wajahnya yang sedang berkonsentrasi menikmati puncak birahi.
Aku
menempatkan dirinya di antara kedua kaki Mbak Zivanna, lalu mengangkat
kedua paha wanita PKS ini, membuat kewanitaannya semakin terbuka. Tanpa
aku duga sama sekali, tiba-tiba tangan Mbak Zivanna meraih penisku dan
segera menuntun batang kejantananku memasuki gerbang kewanitaannya. Tak
sabar, wanita PKS ini menjepit pinggangku dengan kedua kakinya, membuat
tubuhku terhuyung ke depan, dan dengan cepat penisku yang tegang segera
melesak ke dalam tubuh Mbak Zivanna melalui liang kemaluannya. Bagiku,
rasanya seperti memasuki cengkraman licin yang panas berdenyut. Akupun
segera melakukan tugasku dengan baik, mendorong, menarik kejantananku
dengan cepat. Gerakanku begitu ganas dan liar, seperti hendak
meluluh-lantakkan tubuh putih Mbak Zivanna yang sedang menggeliat-geliat
kegelian itu. Tak kenal ampun, batang penisku menerjang-nerjang,
menerobos dalam sekali sampai ke dinding belakang yang sedang
berkontraksi menyambut orgasme. Wanita alim aktivis PKS ini merintih dan
mengerang penuh kenikmatan.
Aku mengerahkan seluruh tenaganya
menyetubuhi wanita PKS yang alim ini. Otot-otot bahu dan lenganku terasa
menegang dan terlihat berkilat-kilat karena keringat. Pinggangku
bergerak cepat dan kuat bagai piston mesin-mesin di pabrik. Suara
berkecipak terdengar setiap kali tubuhnya membentur tubuh Mbak Zivanna,
di sela-sela derit ranjang yang bergoyang sangat keras. Mbak Zivanna
merintih dan mengerang begitu jalang merasakan kenikmatan yang ganas dan
liar. Seluruh tubuhnya terasa dilanda kegelian, kegatalan yang membuat
otot-otot menegang. Kewanitaannya terasa kenyal menggeliat-geliat,
mendatangkan kenikmatan yang tak terlukiskan. Dengan mata terus
terpejam, Mbak Zivanna mengerang dan merintih penyerahan sekaligus
pengesahan atas datangnya puncak birahi yang tak terperi. Aku merasakan
batang kejantananku bagai sedang dipilin dan dihisap oleh sebuah mulut
yang amat kuat sedotannya. Aku tak mampu menahan lagi, Kenikmatan yang
kudapatkan dari jepitan kemaluan wanit alim ini tidak mungkin aku
lukiskan.
Dengan geraman liar aku memuncratkan seluruh isi penisku
dalam liang vagian Mbak Zivanna, bercipratan membanjiri seluruh rongga
kewanitaan wanita PKS yang juga sedang megap-megap dilanda orgasme
sepertiku. Mbak Zivanna mengerang merasakan siraman birahi panas dari
ujung penisku dalam dasar kemaluannnya. Aku merasakan jepitan Mbak
Zivanna kian ketat berdenyut-denyut pada batang penisku dan cairan
kewanitaan wanita alim ini terasa mengguyur batang penisku datang
bergelombang. Aku menggeram liar disusul Mbak Zivanna yang mengerang dan
mengerang lagi, sebelum akhirnya terjerembab dengan tubuh bagai lumat
di atas kasur.
Aku menyusul roboh menimpa tubuh putih Mbak Zivanna
yang licin oleh keringat itu. Nafasku tersengal-sengal ditingkahi nafas
Mbak Zivanna yang juga terengah bagai perenang yang baru saja
menyelesaikan pertandingan di kolam renang. Tubuhku lunglai di atas
tubuh telanjang Mbak Zivanna yang juga lemas.
“Oh, nikmat sekali.
Betul-betul ganas…” kata Mbak Zivanna akhirnya, setelah ia berhasil
mengendalikan nafasnya yang memburu. Matanya terpejam dengan senyum yang
tersungging di bibirnya. Aku Cuma menggumam, menenggelamkan kepalaku di
antara dua payudara Mbak Zivanna yang besar dan lembut.Aku melihat Mbak
Zivanna masih terpengaruh oleh sihir gendam yang aku gunakan, walaupun
wanita PKS ini telah aku setubuhi.
Cerita panas seru dewasa
lengkap dan terbaru cerita seru cerita seru dewasa gadis kumpulan
cerita cerita seru cerita seru CERITA SERU DEWASA ceritaserudewasa
cerita seks binal kisah seru cerita sex wanita alim cerita sex ibu
alim cerita dewasa wanita alim cerita dewasa alim ketika wanita alim
dicabuli pantat jilbab ketika wanita alim di cabuli jilbab sintal
cerita seks pks cerita sex pks cerita sex di bus kota cerita seru
kader pks cerita sex jilbab lebar hanya di kumpulanceritaseru.info dan masih banyak lagi Cerita seks seru terbaru lainya yang sesuai keinginanmu.
Cerita Seks Terbaru Dan Terpanas Sepanjang Masa, silahkan Menikmati dan sebarkan Temen temen beceker,,,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Arsip Blog
-
▼
2012
(114)
-
▼
November
(50)
- Admin Unit Untuk Semua
- Mencicipi Pacar Teman
- Ngentot Adik Di Kamar Mandi
- Nafsu birahi Ibu dan Adikku
- Merasakan Meki Keponaanku Dan Temanya
- Tertipu Tapi Nikmat
- Tubuhku Hancur Di Meja Judi
- Klimaks Dengan Suster
- Ngeseks Sehabis Ngegym
- Janda Kembang Ngakang
- Gairah Birahi Stw Karir
- Ketika Wanita Alim Di Cabuli
- Ngeseks Digoa Saat Menstruasi
- Vagina Janda Rasa Perawan
- Adegan Seks Saat Audisi Bintang Baru
- Inilah Cerita Sang Pemerkosa Spesialis
- Pelajaran Biologi Ngesex Di SMA
- Pak Polisi Muda Yang Tampan Dan Menggairahkan
- Ngentot Tante Anis
- Zaskia Sungkar Masturabasi
- Cerita Sex Pemorkosaan DiPenjara
- Ternyata Aku Punya Kelainan Sex
- Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Perawan
- Cerita Seru Amel Pelayan Toko
- Cerita Sex Ngentot Di Sekolah
- Pesta Mesum Murid Baru SMU Montok
- Nikmatnya Tubuh Adik Sepupuku Cantik
- Cerita Ngewe Genk SMA
- Cerita Dewasa Selingkuh Pertamaku
- temen kecil w
- Pesta Sex Suami Istri di Diskotik
- Pengalaman SEX PERTAMAKU Dengan Teman sepermainan
- bercinta dengan sahabat istriku
- Bercinta dengan tunangan orang
- rumahku surga dan nerakaku
- bisnis gratis sekalian nyari teman kencan
- mama tiriku adalah guru seks ku
- jilat jilatan ama nyokap
- ngentot dengan teman suami ku
- adikku sangat memuaskan
- Cerita Dewasa Sedarah Dengan Adik Iparku
- gara-gara ranjang yang kesempitan
- mama tiriku adalah guru seks ku
- bukti sayang fenny ke papa
- Cerita mesum Agen Model Terkutuk
- Bercinta dengan Adik Ipar
- tanteku seksi sekali
- Menikmati Istri Teman Rame – Rame
- hadiah ulang tahun dari mamaku
- adik yg seksi
-
▼
November
(50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar