Kali ini Saya ingin menceritakan pengalaman yang tak akan pernah terlupakan disaat masih SMA
dulu pada tahun ajaran 2009. Kisah ini benar-benar Saya alami bersama
teman-teman satu genk yang saling berpasangan. Kami mempunyai anggota
sekitar tujuh pasang alias empat belas orang yang berlainan jenis. Kami
dalam kelompok sudah tidak ada lagi rahasia-rahasiaan dan sudah saling
bantu baik dalam suka maupun duka.
Pada saat liburan Sekolah, Genk
Kami mengadakan piknik ked aerah Puncak tepatnya dekat perkebunan teh
Gunung Mas. Disana salah seorang anggota ada yang mempunyai Villa tepat
ditepi jalan raya yang tidak pernah ada sepinya, sehingga suara deru
mesin mobil yang lalu lalang sangat mengganggu kami tidur. Villa
tersebut mempunyai delapan kamar tidur dan Kami mengisi kamar tersebut
dengan pasangan masing-masing. Saya mendapat kamar tidur didepan yang
sangat dekat dengan jalan raya yang bising, sehingga Saya dan pacar Saya
sebut saja Yasnia tidak dapat tidur, padahal jam telah menunjukkan
pukul 01.15 wib.
Saya dan Yasnia hanya
bisa mengobrol saja diatas tempat tidur, karena belum bisa memejamkan
mata. Sambil bercerita Saya sesekali meminum minuman beralkohol yang
Saya bawa dari Jakarta, maklum udara Puncak saat itu dingin sekali
karena sorenya baru diterpa oleh hujan deras. Yasnia mendekatkan
tubuhnya ke tubuh Saya yang tidur hanya mengenakan celana basket yang
pendek dan tidak memakai baju, karena sudah terbiasa tidur seperti itu.
Suasana
di Villa terasa hening, sebab para penghuninya sudah memasuki kamarnya
masing-masing. Saya mendekap Yasnia yang badannya terasa dingin agar
hangat, Yasnia berusaha untuk memejamkan matanya tetapi tidak bisa
karena bising oleh suara deru mesin mobil yang lalu lalang. Saya melihat
hal itu merasa kasihan dengannya, maka Saya berusaha membuat badannya
hangat agar Yasnia dapat tidur.
“Tidurlah sayang..” kataku pelan.
“Nggak bisa.. Berisik sich..” jawabnya.
“Sudah usahakan merem dech..” kataku lagi.
“Iyaa.. Ini juga lagi diusahakan..” jawabnya lagi.
Saya
membantu menina bobokan Yasnia dengan mengusa-usap rambutnya agar
Yasnia bisa tidur sambil memeluknya agar tubuhnya terasa hangat. Kami
berpelukkan saling berhadapan sehingga tanpa sadar kemaluan Saya
menyetuh kemaluannya yang masih menggunakan pakaian dan membuat batang
kemaluan Saya mengeras perlahan-lahan. Yasniapun merasakan adanya
sesuatu yang menonjok-nonjok kemaluannya dari depan.
“Yang.. Kamu.. Ngapain..?” tanyanya.
“Nggak ngapa-ngapain..” jawabku.
“Adik Kamu nakal tuch..” katanya.
“Mana Kamu tahu kalau adik Saya nakal..” kataku belum ngerti makasudnya.
“Yasnia tahu dong..” jawabnya lagi.
“Dari mana..?” tanyaku penasaran.
“Tuchh.. Mulai nusuk-nusuk Yasnia..” jawabnya sambil senyum.
“Ooh.. Adik yang itu..” kataku tersipu malu.
“Hee.. Telmi yaa..” ledeknya.
Saking
malunya Saya langsung mengulum bibirnya dengan penuh nafsu dan
Yasniapun membalasnya dengan semangat. Saya mengusap-usap punggungnya
perlahan-lahan agar Yasnia merasakan kelembutan belaian dari Saya.
Yasnia terus melumat bibir Saya sambil memeluk tubuh Saya dengan eratnya
sehingga membuat sesak nafas. Melihat hal tersebut Saya berusaha
meneruskan belaian kebagian bawah lagi yaitu sekitar pantatnya yang
ranum dan menantang bila sedang jalan.
Yasnia melepaskan
pagutannya dan langsung menciumi leher yang dilanjutkan kedada Saya
sambil menggigit kecil pada puting dada Saya. Saya semakin bertambah
nafsu dan tangan Saya mulai meraba sekitar selangkangannya yang masih
mengenakan CD. Yasnia menarik pantatnya ke belakang agar Saya tidak menyentuh vaginanya.
Saya berusaha meraihnya lagi, tetapi Yasnia malah bangun dan berkata,
“Yang.. Jangan lakukan itu.. Kita masih sekolah dan belum siap..”.
Mendengar
itu Saya menghentikan dan merebahkan tubuh sambil menatap langit-langit
sambil berfikir macam-macam. Melihat Saya termenung Yasnia mendekatkan
wajahnya ke telinga Saya sambil berbisik pelan.
“Yang.. Jangan marah yaa..” pintanya.
Saya masih pura-pura tidak mendengarkan bisikkanya.
“Yang.. Kok diem aja..” rengeknya sambil mengguncang-guncang tubuh Saya.
Saya masih diam tanpa menghiraukannya.
“Yaang..” rengeknya lagi.
Yasnia
melihat hal itu langsung memberanikan diri utnuk mencium bibirku
sebagai permintaan maafnya kepada Saya. Saya masih tetap pura-pura diam
dan tidak membalas kuluman bibir Yasnia.
“Yang.. Kamu bener marah nich..?” rengeknya setelah melihat Saya tanpa reaksi.
Saya
masih tetap membisu sambil meneguk sisa minuman dari botolnya. Yasnia
merebahkan dirinya disebelahku sambil menatap kelangit-langit. Sayapun
mengitkuti dengan menatap keatas juga. Lima belas menit lamanya ruangan
yang Kami tempati terasa hening.
“Yang.. Kamu marah yaa..” rengeknya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku.
Melihat
hal itu Saya nggak tega melihatnya, maka Saya sambut bibirnya dengan
lumatan dan pelukkan. Yasnia kaget mendapat serangan mendadak seperti
itu langsung tubuhnya menindih tubuh Saya sambil membalas memeluk dan
mengulum bibir Saya dengan penuh nafsu karena girang. Saya terus
mengusap-usap bokongnya sambil menggesekkan kemaluan yang sedang ditekan
oleh vaginanya Yasnia.
Yasnia tidak melepaskan pagutannya dari
bibir Saya, Saya langsung menaikkan dasternya dan memasukkan tangan Saya
ke cdnya dari belakang sambil menyentuh lubang anusnya yang dilanjutkan
ke vaginanya. Yasnia menggeser naik tubuhnya ketika salah satu jariku
mencoba meraba lubang vaginanya, sehingga kemaluan Saya terasa
digesek-gesek.
“Yang.. Jangan lakukan itu ya.. aa..” rengeknya.
“Saya nggak tahan nich yang..” pintaku seolah merengek kepadanya.
“Jangan dulu yaa..” mohonnya lagi.
Mendengar
itu Saya banting ke kiri agar Yasnia rebah dan langsung Saya tindih
karena Saya berada diatas tubuhnya sambil menciumi lehernya dan turun
kebagian dadanya yang dasternya sudah Saya singkap keatas. Saya mulai
melepaskan BH nya yang masih melekat dan menjilati putingnya sehingga
membuat Yasnia menggelinjang ke kanan dan kiri. Ciuman Saya teruskan
pada perutnya dan terus turun kebawah untuk menciumi vaginanya yang
masih mengenakan CD, kemudian secara perlahan Saya merosotkan CD-nya
yang langsung Saya jilati klitorisnya yang menyembul sehingga membuat
Yasnia kegelian dan membuka kedua pahanya mengangkang lebar yang membuat
Saya lebih leluasa menjilati hingga masuk kebagian dalam lubang
vaginanya. Lubang vagina Yasnia sudah mulai agak basah karena cairan
kenikmatan sudah keluar sedikit demi sedikit mengalir. Saya semakin
bernafsu menjilati sambil menyeruput bagaikan sedang menikmati minum
kopi hangat yang baru diseduh.
“Yaang.. Oouuch..” desahnya panjang sambil menaik rambut Saya.
Rupanya
Yasnia telah mencapai orgasmenya. Saya menghentikan permainan ini dan
Saya hampiri wajahnya sambil berbisik ditelinganya.
“Enak yaa..” ledekku sambil tersenyum.
“Aacchh..” rengeknya sambil mencubit lenganku manja.
“Tadi pura-pura nggak mau..” ledekku lagi.
Yasnia
tersenyum dan langsung mengulum bibirku dengan manja, Saya memintanya
agar gantian Yasnia melakukan hal serupa seperti yang Saya lakukan
terhadapnya. Tanpa dikomando Yasniapun langsung menjilati leherku terus
turun kedada dan perutku.
Ketika jilatan sudah sampai diperutku,
tangan Yasnia merosotkan celana basketku dan menyembullah kemaluanku
yang sudah tegang sejak tadi, maklum kalau tidur nggak pernah pakai CD.
Yasnia langsung menyambut kemaluanku dengan lumatan bibirnya sambil
mengulum turun naik. Saya melepaskan daster Yasnia yang masih melekat
ditubuhnya sehingga bugil.
Saya miminta agar Yasnia menaikki tubuh
Saya sambil mengangkangkan pahanya, Yasnia menggelengkan kepalanya
karena belum bisa. Akhirnya Saya suruh Yasnia merebahkan tubuhnya
ditempat tidur sambil pantatnya diganjal oleh bantal. Yasniapun
melaksanakannya dengan perasaan berdebar-debar karena baru pertama kali
melakukan hal ini.
Saya mengarahkan kepala kemaluan Saya kebibir
vagina Yasnia, Saya tempelkan kepalanya sambil menggesekkan perlahan
terus agak ditekan sedikit demi sedikit agar Yasnia tidak merasa sakit
saat kemaluanku memasuki lubang vaginanya.
“Yang.. Pelaan..” rengeknya ketika kepala kemaluanku masuk.
“Ini sudah pelan sayang..” kataku berbisik sambil terus menekan.
“Oouuchh.. Yaanngg..” desahnya.
Saya
mulai memompa kemaluan Saya keluar masuk perlahan agar Yasnia tidak
merasa sakit. Beberapa menit kemudian Yasnia menggoyangkan pinggulnya
kekanan dan kekiri dengan cepat, karena sudah merasakan nikmat yang
sebentar lagi mencapai orgasmenya.
“Yaang.. Nggaak.. Kuuaat.. Hmm ”
desahnya sambil mengulum bibir Saya dan Saya merasakan pada batang
kemaluan ada cairan hangat. Saya semakin bernafsu dan menggoyang lebih
cepat lagi agar menyusul surga kenikmatan yang baru pertama kali
dirasakan.
Sepuluh menit kemudian Saya sudah mulai terasa ada
gumpalan cairan yang akan keluar dari kepala kemaluan Saya, maka Saya
semakin gila memompa dan rupanya Yasnia juga sudah bangkit lagi untuk
yang kedua kalinya mencapai orgasmenya.
“Yaangg.. Saayyaa..” desah Saya terputus ketika semburan pertama menyemprotkan sperma secara kencang.
“Yang.. Yasnia.. Jugaa.. Hheemm..” desahnya sambil meraih bibir Saya untuk dikulumnya dan memeluk tubuh Saya dengan eratnya.
Sprei
biru muda yang terpasang ditempat tidur basah oleh peluh Kami dan ada
noda cairan kenikmatan yang berwarna merah muda mengalir dari lubang
vagina Yasnia. Rupanya Yasnia benar-benar masih perawan ting-ting. Saya
melepaskan kemaluan Saya dari lubang vagina Yasnia ketika sudah mulai
menciut dan langsung merebahkan diri disisinya.
Yasnia memelukku dan menciumi bibirku sambil mengucapkan terima kasih atas permainannya.
“Terima kasih yaa yang..” ucapnya ditelingaku.
“Sama-sama..” jawabku sambil senyum kemenangan.
“Kamu Sayangkan sama Yasnia..?” tanyanya.
“Iyaa dong..” jawabku.
“Kalau Yasnia Hamil, Kamu maukan tanggung jawab..?” tanyanya lagi.
“Tentu dong.. Kan cuma Saya yang malakukannya..” jawabku untuk menghiburnya.
Beberapa
menit kemudian Kami melakukannya lagi hingga beberapa kali sampai
subuh. Akhirnya Kami tertidur dengan tubuh telanjang bulat sampai siang.
Jam
menunjukkan pukul 10.20 wib. Teman-teman sudah pada bangun dan
berkumpul diruang tengah sambil sarapan pagi menunggu yang lainnya untuk
jalan-jalan melihat kebun apel disebelah atas villa yang Kami tempati.
Pemilik Villa sebut saja namanya Endah membangunkan Kami sambil mengetuk
pintu dan Kami masih terlelap tidur karena kelelahan. Rupanya Endah
nggak sabar, maka diambilnya kunci duplikat kamar Kami dan membukanya.
Betapa kagetnya Endah melihat Kami yang masih tidur dalam keadaan bugil
dan sprei berantakan. Endah menutup kembali pintu kamar kami dan
menguncinya. Endah pergi ke kamarnya dan menceritakan hal yang
dilihatnya pada pacarnya sebut saja bernama Ronny.
“Ron.. Gawat nich..” katanya pada Endah.
“Gawat kenapa..?” tanya Ronny penasaran.
“Tuch.. Temen deket lho..” katanya.
“Kenapa emangnya..?” tanya Ronny.
“Dia pada melakukan itu..” kata Endah.
“Melakukan apa sich..?” tanya Ronny agak penasaran.
“Dia pada bugil, habis begiutan kali..” kata Endah lagi.
“Biarin aja.. Emangnya Lo mau..?” tantang Ronny.
“Ngapain lagi..” elaknya.
“Ya.. Udah.. Mendingan Kita siap-siap..” kata Ronny lagi.
Dua
puluh menit kemudian Saya dan Yasnia bangun dan langsung menuju kamar
mandi, Kami mandi berdua sambil saling menyabuni tubuh sehingga membuat
kemaluanku tegak lagi. Yasnia Saya suruh menungging dan Saya masukkan
kemaluannya dari belakang dengan gaya Doggy style. Setelah selesai Kami
berkemas-kemas untuk berangkat jalan-jalan dengan teman-teman ke kebun
apel.
Begitu keluar kamar Kami lihat semuanya sedang sarapan dan
Kami langsung menuju ke meja untuk menyantap hidangan nasi goreng yang
telah tersedia. Kami bergabung diruang tengah untuk sarapan, tiba-tiba
Endah menghampiri Yasnia dan mengajaknya kebelakang untuk berbicara
berdua.
“Hen.. Loe gila yaa..?” tanya Endah pada Yasnia.
“Gila kenapa..?” tanya Yasnia nggak ngerti.
“Loe semalem ngewe kan..?!” katanya.
“Nggak.. Loe kali yang ngewe..” balas Yasnia sengit.
“Ngaku aja.. Tadi Gue lihat Loe tidur bugil berdua..” cecarnya.
“Loe ngiri.. Yaa..” kata Yasnia.
“Kalau ngiri.. Loe ngewe aja sama Ronny..” serang Yasnia.
“Bukan gitu.. Gue nggak enak sama yang lain..” bela Endah.
“Biarin aja.. Emang Gue pikirin..” kataku sambil meninggalkan Endah kembali ke ruang tengah.
Pada
malam kedua Kami berkumpul diruang tengah untuk merencanakan hari esok
untuk tujuan piknik selanjutnya. Ketika jam menunjukkan pukul 23.00 wib,
Kami pergi ke kamar masing-masing untuk tidur.
Seperti biasa Kami
tidak dapat tidur, maka Saya dan Yasnia bergumul seperti kemarin.
Yasnia menyampaikan berita kalau tadi pagi si Riany masuk kekamar dan
melihat Kita masih tidur dalam keadaan bugil. Maka timbul niat iseng gue dan gue keluar kamar menemui Ronny dan berbisik ketelinganya.
“Ron.. Cewe Loe kayaknya pengen ngewe dech ama Loe..” bisik Saya.
“Gila kali yee..” sungut Ronny.
“Tadi pagi Die masuk ke kamar Saya..” kataku lagi.
“Yang bener Loe..?!” tanya Ronny yang pura-pura nggal tahu.
“Ach.. Loe udeh tau pake pura-pura lagi..” kata Saya.
“Lagian Loe gila sich.. Ngewe nggak langsung pake baju lagi..” ejek Ronny.
“Abis keenakkan sich..” ledek Saya lagi.
Ronny langsung pergi masuk kamarnya dan Sayapun balik kekamar.
Rupanya
Yasnia sudah nggak sabar lagi, ketika saya naik ketempat tidur dan
masuk kedalam selimut, ternyata Yasnia sudah bugil. Melihat hal tersebut
Saya langsung buka semua pakaian sampai bugil dan langsung menubruk
untuk bergumul sambil berpagutan. Saya menjilati dari leher turun ke
susunya dan terus kebawah sampai ke vaginanya yang sudah mulai agak
basah, Yasnia mengelinjang hebat ketika lidah Saya menyentuh clitorisnya
sambil mempermainkannya. Sepuluh menit kemudian Yasnia meminta Saya
agar naik dan langsung menancapkan kemaluan Saya pada lubang Vaginanya.
“Yangg.. Yasnia nggak tahann..” rengeknya.
Sayapun
mengarahkan kemaluan Saya yang sudah tegang sejak tadi ke vagina Yasnia
yang sudah siap untuk dimasukinya. Yasnia langsung menggoyangkan
pinggulnya kekanan kekiri ketika kemaluan Saya sudah menancap seluruhnya
didalam vaginanya. Saya merangsang Yasnia dengan cara menghisap kedua
susunya secara bergantian dan sesekali mengulum bibirnya. Lima belas
menit kemudian Yasnia sudah mendekati puncaknya dan meminta Saya agar
cepat-cepat menuju puncaknya juga. Sayapun memompa dengan cepat agar
Kami selesai secara berbarengan.
“Yangg.. Nggaakk.. Kk..” desahnya.
“Ayoo.. Kita.. Bareng..” kataku sambil memompa dengan lebih cepat lagi.
“Yyaang.. Hhgghh..” desahnya sambil memelukku dengan erat.
Sayapun
merasakan hal yang sama dan Kamipun mencapai orgasmenya secara
berbarengan. Yasnia mendorong tubuh Saya kesamping dan meraih kemaluan
Saya yang masih agak tegang setelah memuncratkan spermanya dan langsung
dikulum serta dihisapnya sampai bersih.
“Yang.. Malam ini sudah dulu yaa..” pintanya.
“Kenapa emangnya..?” tanyaku.
“Capek sich..!” serunya lagi.
“Oke.. Dech yayang..” kataku sambil memeluknya. Dan Kamipun tertidur sampai pagi.
Riany
rupanya masih penasaran dan membuka pintu kamar Saya perlahan-lahan dan
dilihatnya Saya masih dalam keadaan bugil. Ronny membangunkan Saya dan
betapa kagetnya ketika Saya lihat Ronny dan Riany sudah ada didalam
kamar.
“Enak yaa..” kata Riany.
“Gila kali Loe yee..” sungutku pada Mereka.
“Tuch.. Barang Loe masih ngaceng..” kata Riany.
“Sini Loe.. Saya pake..” ledekku.
“Gila Loe.. Gue udeh dikasih semalem ” ledeknya lagi.
“Ya udeh sono keluar..” pintaku.
“Bangun.. Kita pada mau ke puncak beli oleh-oleh..” katanya.
“Ntar dulu Saya mau tuntasin dulu nich..” ledekku sambil menindih si Yasnia yang masih tidur lelap.
“Ee.. Gilaa..” kata Riany sambil menarik tangan Ronny keluar.
Saya
cuek aja memasukkan kemaluan Saya ke lubang vagina Yasnia dan
memompanya sampai selesai. Setelah selesai Kamipun pergi mandi dan
siap-siap untuk pergi ke puncak setelah sarapan pagi.
Cerita
panas seru dewasa lengkap dan terbaru cerita birahi smu cerita seru
smu cerita ngewe cerita birahi sma kumpulanceritaseru info cerita
ngentot di jalan birahi sma Kisah ngewe ngentot ika ceritangewe
cerita seru sma cerita ngewe sma cerita ngentot ika Ngewe pacar
cerita seru dewasa cerita ngewe SMU ngentot pacar di kebun ngentot di
perkebunan cerita birahi cerita cewek ganjen hanya di kumpulanceritaseru.info dan masih banyak lagi Cerita seks seru terbaru lainya yang sesuai keinginanmu.
Cerita Seks Terbaru Dan Terpanas Sepanjang Masa, silahkan Menikmati dan sebarkan Temen temen beceker,,,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Arsip Blog
-
▼
2012
(114)
-
▼
November
(50)
- Admin Unit Untuk Semua
- Mencicipi Pacar Teman
- Ngentot Adik Di Kamar Mandi
- Nafsu birahi Ibu dan Adikku
- Merasakan Meki Keponaanku Dan Temanya
- Tertipu Tapi Nikmat
- Tubuhku Hancur Di Meja Judi
- Klimaks Dengan Suster
- Ngeseks Sehabis Ngegym
- Janda Kembang Ngakang
- Gairah Birahi Stw Karir
- Ketika Wanita Alim Di Cabuli
- Ngeseks Digoa Saat Menstruasi
- Vagina Janda Rasa Perawan
- Adegan Seks Saat Audisi Bintang Baru
- Inilah Cerita Sang Pemerkosa Spesialis
- Pelajaran Biologi Ngesex Di SMA
- Pak Polisi Muda Yang Tampan Dan Menggairahkan
- Ngentot Tante Anis
- Zaskia Sungkar Masturabasi
- Cerita Sex Pemorkosaan DiPenjara
- Ternyata Aku Punya Kelainan Sex
- Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Perawan
- Cerita Seru Amel Pelayan Toko
- Cerita Sex Ngentot Di Sekolah
- Pesta Mesum Murid Baru SMU Montok
- Nikmatnya Tubuh Adik Sepupuku Cantik
- Cerita Ngewe Genk SMA
- Cerita Dewasa Selingkuh Pertamaku
- temen kecil w
- Pesta Sex Suami Istri di Diskotik
- Pengalaman SEX PERTAMAKU Dengan Teman sepermainan
- bercinta dengan sahabat istriku
- Bercinta dengan tunangan orang
- rumahku surga dan nerakaku
- bisnis gratis sekalian nyari teman kencan
- mama tiriku adalah guru seks ku
- jilat jilatan ama nyokap
- ngentot dengan teman suami ku
- adikku sangat memuaskan
- Cerita Dewasa Sedarah Dengan Adik Iparku
- gara-gara ranjang yang kesempitan
- mama tiriku adalah guru seks ku
- bukti sayang fenny ke papa
- Cerita mesum Agen Model Terkutuk
- Bercinta dengan Adik Ipar
- tanteku seksi sekali
- Menikmati Istri Teman Rame – Rame
- hadiah ulang tahun dari mamaku
- adik yg seksi
-
▼
November
(50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar