Aku memang bekerja di suatu Bank yang
berpusat di seputaran segitiga emas Jakarta. Sebelum ini, aku menjabat
sebagai Head di Dept. Customer Care (bukan Customer Service lho!). Tugas
dept ini khususnya untuk melayani complain customer yang kurang puas
dengan pelayanan maupun product corporate kami. Sebagai petugas di CC,
tentu aja dipilih cewek-cewek yang smart, ayu, enak dipandang,
berpengetahuan luas, keep smile dan perfect dalam penampilan. Tidak
direferensikan cewek yang berpenampilan terlalu sexy dan genit-genit
(ini kalau di dalam jam kerja lho!). Sebab cewek semacam itu dikalangan
Top Managemen perusahaan-perusahan besar termasuk MNC (Multi National
Corporation) malah dipandang sebagai norak dan katrok.
Nah,
perkenalanku dengan Lina (masih inget, kan? Itu, temen aku yang
bersetubuh secara three in one dengan Rado dan waktu itu masih cupu
dalam blantika perselingkuhan), juga dimulai dari sini. Sebagai Prime
Customer di Bank kami (saldonya di tabungan waktu itu sebesar 10 digit
mid – tanya ndiri ama temen kamu yang karyawan bank, kira kira berapa
itu) dia sering mengajukan complain terutama mengenai bunganya yang
dipandang terlalu rendah (tentu aja, karena ditaruh di tabungan sih.)
Karena anak buahku mulai kuwalahan menghadapi dia, maka akhirnya aku
sendiri yang menemui. Aku anjurkan kalau ingin dananya cepat berkembang,
dipindahkan aja ke money market/bursa saham.
Rupanya Lina
tertarik akan anjuranku, sehingga nyaris seluruh dananya dipindahkan ke
money market/bursa saham melalui Treasury Dept di Bank kami juga.
Mungkin karena keberuntungan sedang menaungi Lina, maka dalam kurun
waktu tidak sampai 1 bulan dananya melejit sampai sebesar 11 digit low.
Cuma, karena terjadi gonjang ganjing di money market/bursa saham (kalau
tidak salah inget, ini akibat George Bush ngotot mau nyerang Korea
Utara, akibat masalah peluru kendali berhulu ledak nuklir itu – ini
kalau tidak salah inget lho. Jadi kalau salah jangan di complain), maka
buru buru aku hubungi Lina, supaya dananya ditarik semua dan ditaruh
lagi di rek tabungan. Walaupun pihak Treasury nyap nyap ke aku, Lina
setuju dan makin berjayalah dia dengan saldo tabungan yang nyaris 2 kali
lipat dari uangnya semula dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan. Tentu
saja Lina sangat berterima kasih atas jasaku (padahal yang berjasa,
temen-temen di treasury dept sana).
Sejak saat itu hubungan kami
menjadi amat erat sampai seperti saudara, termasuk soal curhat mengenai
masalah kehidupan sexnya, dan sebagai tanda terima kasih aku dibelikan
sebuah mobil Honda Jazz warna Pink kesukaanku sebagai ganti mobil Toyota
Starletku yang sudah uzur. Eit…, tapi nanti dulu, kalau kalian melihat
cewek nyetir Honda Jazz warna Pink, belum tentu itu aku, karena aku
sekarang ini malah jarang sekali memakai mobil itu. Kenapa? Nanti kalian
akan tahu sendiri di akhir cerita ini. Maka, baca terus ya? Jadi
sebenarnya ceritaku ini benar-benar true story. Cuma, untuk lebih
memanaskan situasi, aku bumbuin dengan bumbu-bumbu disana sini.
Nah,
sekarang mengenai Ki Alugoro (Lina dan Alugoro bukan nama sebenarnya).
Dari beberapa temen suamiku, aku mendapat kabar dia sekarang pindah ke
desa terpencil di lereng utara gunung Lawu, namanya desa Jnw. Disana,
disamping berprofesi sebagai dukun, dia rajin membudidayakan tanaman
hias yang harganya tidak masuk akal itu, semacam antharium, jemani dan
tanaman lain yang aku lupa namanya. Singkat kata, karena dia masih aku
anggap sebagai “suhu” dalam kehidupan sex ku, aku kangen sekali untuk
menemuinya sekali-sekali. Maka pada akhir Januari sampai awal Februari
2007 lalu, aku menyempatkan diri untuk mengambil cuti tahunan selama 12
hari kerja supaya bisa berlibur ke dekat-dekat sana yaitu daerah wisata
Tawangmangu. Karena Dept CC tidak banyak membuat laporan bulanan Bank
pada akhir bulan, maka cutikupun disetujui Boss.
Sengaja aku
mengambil penerbangan ke kota Yogya, karena ingin melihat-lihat obyek
wisata disana, maka akupun berangkat sendiri. Tapi yaitu coy,
penerbangannya ditunda sampai 2 jam! Kesel deh! Pantesan penerbangan
Indonesia dilarang terbang ke Uni Eropa sekarang ini! Habis brengsek
sih! Akhirnya, setelah menunggu, sampai juga aku ke kota budaya
tersebut. Sehari disana, esoknya dengan menyewa sebuah mobil dari kota
tersebut, dibekali dengan map wisata, aku tancap gas menuju kearah
tujuan. Jalannya mulus lho, nggak nyangka. Singkatnya, setelah
bertanya-tanya di tempat tujuan, dengan diringi pandangan aneh aku
ditunjukkan rumah Ki Alugoro (aku lupa bahwa aku cewek kota yang cakep,
bermobil, dan Ki Alugoro adalah dukun sex. Pantesan orang-orang pada
memandang curiga).
“Selamat siang, Ki …….” sapaku pada Ki Alugoro yang sedang sibuk menyiangi tanaman.
“Selamat siang, cari siapa mbak ?”
“Lho,
Aki lupa ya, aku kan Mia dari Jakarta yang pernah Aki obati dulu”
keterlaluan ini Aki, mosok dengan aku, cewek segini cakep yang pernah
disetubuhi dulu, bisa dilupakan begitu saja.
“Oh, maap neng, mari…
mari … silahkan masuk” jawabnya mempersilahkan aku masuk rumahnya yang
lumayan asri karena terletak di daerah ketinggian lebih dari 1000 m dpl
dikelilingi perkebunan teh yang indah.
Setelah basa basi sebentar sambil mengeluarkan oleh-oleh dari kota, aku mengatakan bahwa aku cuma kangen aja ama dia.
“Begini
neng, kebetulan sekali hari ini Kamis wage malam Jum’at kliwon,
kebetulan bulan Suro ditahun Be (aku baru tahu kalau tahun Jawa ada
namanya), jadi Aki agak menahan diri dalam hal persetubuhan. Tapi
kebetulan malam ini Aki akan menjalankan ritual di desa Bbr (lebih
tinggi lagi dari desa Jnw ini, sekitar 2000 m dpl) disebuah goa yang
bernama goa Gelap Ngampar yang angker (gelap berarti geledek, ngampar
berarti menyambar, setahuku goa tersebut merupakan mata air sebuah
sungai yang legendaris dan terletak di lereng selatan gunung ini, bukan
disini. Tapi biarlah, apalah artinya sebuah nama).
“Kalau neng
berminat bisa ikut Aki, disana neng bisa melakukan ritual, yaitu
mengajukan permohonan sambil bersetubuh dengan penunggu goa tersebut
yang bernama Kanjeng Pangeran Kudo Narpati. Saratnya, supaya permohonan
dikabulkan, neng harus bisa membuat Kanjeng Pangeran orgasme. Tapi neng
tidak boleh orgasme lebih dari 3 kali”
Mendengar ini jiwa petualanganku seperti tertantang, maka tantangan itu aku sanggupi.
“Tapi kontolnya besar sekali neng, jauh lebih besar dari kontol Aki”
Tambah
tertantang aku untuk merasakan seberapa besar kontol orang yang disebut
Kanjeng Pangeran ini. Maka, singkat kata, kami berdua menuju tempat
tersebut dengan menyewa 2 buah ojek, karena daerahnya tidak bisa dilalui
mobil. Sampai didekat desa tersebut kami turun.
“Dari sini harus jalan kaki neng, karena kita harus menuju bukit didepan itu dan tidak ada jalan yang menuju kesana”
Mati
aku, padahal jalan ke bukit yang ditunjuk itu menanjak dan aku taksir
jaraknya sekitar 4 km atau lebih. Tapi karena sudah kepalang basah, aku
turuti juga Ki Alugoro ini. Benar juga, setelah berjalan sekitar 2 jam,
kami sampai didepan mulut goa. Sepertinya bukan goa ya, karena diatas
goa ditumbuhi beberapa pohon beringin yang besar sekali, dan akarnya
seperti mencengkeram cadas berlobang dibawahnya (aku tersenyum sendiri,
inget waktu tempikku mencengkeram kontol Rado erat-erat). Sebuah akar
besar menjulur membelah mulut goa sehingga membuat bentuk mulut goa
tersebut seperti dua buah mata jin yang menatap tajam kearah aku. Karena
hari mulai gelap dan keadaan sepiiii sekali ditambah hawa yang dingin
menusuk tulang membuat situasi menjadi bernuansa mistis sekali. Hampir
saja aku balik kanan untuk pulang. Tapi aku pikir lagi, kenapa takut?
Apa yang ditakutkan? Takut diperkosa oleh Ki Alugoro? Atau oleh orang
yang disebut Pangeran Kudo Narpati? Bukankan kedatanganku kesini justru
untuk mencoba dan merasakan kehebatan kontol mereka? Memikir itu maka
dengan mantap kuikuti langkah Ki Alugoro memasuki mulut goa. Ternyata
goa itu seperti terbagi 2 bagian. Bagian yang aku masuki agak lebar
kemudian menyempit lagi membentuk seperti sebuah pintu yang agak rendah.
Dekat dinding goa yang aku masuki terdapat sebuah balai-balai dari
bambu yang dilapisi dengan tikar dari daun pandan. Dan anehnya diruangan
ini hawanya agak hangat. Ki Alugoro segera menyalakan dua buah obor
bambu yang rupanya disediakan disitu, entah oleh siapa. Setelah
dinyalakan, suasana malah jadi romantis sekali, seperti candle light
party. Tapi suasana itu langsung berubah menjadi mistis setelah Ki
Alugoro membakar kemenyan pada tempat arang yang dinyalakanya (orang
sini menyebutnya anglo) sambil menabur bunga setaman yang dibawa dari
rumah.
“Neng harus menunggu sampai menjelang tengah malam karena
Njeng Pangeran baru kerso tedak (mau datang) pada tengah malam nanti”
kata Ki Alugoro memecah kesunyian.
“Sebelum itu neng harus sesuci dulu” lanjutnya.
Ternyata
yang dimaksud dengan sesuci adalah dimandikan dengan air kembang
setaman, dan ceweknya harus tidak dalam keadaan sedang menstruasi. Tentu
saja aku tidak! Sebab kalau sedang menstruasi, ngapain aku kesini?
Acara selanjutnya, aku dimandikan oleh Ki Alugoro dengan air yang
mengalir dari dalam goa dicampur dengan kembang setaman. Wuih, duingin
sekali coy, sampai mengkerut semua peralatan tubuhku. Termasuk bibir
tempik dan susuku, bahkan pentil susuku mengkerut dan menjadi keras
sekali. Aku berpikir, beruntung sekali Ki Alugoro ini, entah berapa
cewek yang sudah diraba-raba tubuh telanjangnya dan disetubuhinya (orang
sini menyebut dianceli). Tapi karena keinginanku untuk segera mencoba
kehandalan kontol Njeng Pangeran tersebut. Maka perasaan dingin tersebut
tidak kuhiraukan. Menjelang tengah malam, Ki Alugoro memberi aku
segelas ramuan yang harus kuminum dan kemudian menyuruh aku memasuki
pintu tersebut untuk bersemedi didekat batu rata yang katanya terdapat
diruangan itu.
Maka dengan tubuh telanjang bulat dan hati
berdebar-debar, aku lalui pintu tersebut dan langsung menuju ke batu
rata yang ternyata luas sekali, hampir seluas tempat tidur no 1.
Disampingnya terdapat batu yang agak kecil. Aku segera tahu bahwa batu
tersebut buat duduk orang yang bersemedi. Segera aku duduk dan…
nyeessss….. pantatku langsung dirasuki perasaan dingin seperti menduduki
sebongkah es batu. Dengan menguatkan diri aku langsung diam bersemedi.
Entah karena pengaruh minuman yang diberikan Ki Alugoro atau pengaruh
lainnya, tubuh telanjangku perlahan-lahan merasa hangat dan nyaman
sekali. Tetapi tiba-tiba tubuhku terasa makin ringan dan ruangan
disekitarku terasa bernuansa aneh sekali. Kemudian tubuhku terasa
berputar kencang dan…… bummm…. Tubuhku terpental dan tahu-tahu aku sudah
terlentang di tempat tidur yang empuk dan wangi. Aku perhatikan tempat
tidur tersebut berkelambu tapi kelambunya sudah disibakkan dan
tiang-tiang kelambunya berukir kepala kuda warna kuning yang menurut
pendapatku, itu emas. Sedang spreinya terbuat dari kain semacam sutera
dan bau wanginya ternyata berasal dari bunga-bunga yang ditaburkan
keatasnya. Yang dominan adalah bunga melati, kemudian sedikit mawar dan
bunga agak panjang putih kekuningan, kalau tidak salah namanya kantil.
Belum sempat aku mengamati semua keanehan ini tiba-tiba dari arah dalam
goa datang seorang laki-laki yang… alamak! Tadinya aku kira Rado adalah
cowok yang paling maco dan menarik di seluruh dunia. Tapi yang ini, jauh
lebih menarik. Tubuhnya tinggi dan kekar. Lebih tinggi sedikit dari
Rado, kulitnya kelihatan mulus kuning langsat keputihan dan bersinar
ditimpa sinar yang entah berasal dari mana. Rambutnya kelihatan halus
tergerai sampai ke bahu, hidungnya mancung dan matanya, aku baru ingat
pesan Ki Alugoro bahwa aku tidak boleh menatap matanya. Itu tidak sopan,
katanya. Jadi bertentangan dengan pelajaran Effective Comunication yang
pernah aku dapat. Jadinya aku lantas menunduk, sedang mataku tetap
melirik kearahnya. Dia memakai semacam kimono dari sutera dan (ini aku
yakin) dia tidak memakai pakaian dalam! Karena jelas sekali kontolnya
menyeruak sehingga kimono terangkat ke depan. Membayang besar sekali
kontolnya. Tempikku langsung berdenyut membayangkan kontol itu memasuki
tempikku. Wuih, sudah kebayang betapa nikmatnya.
“Diajeng …… “ mati aku, suaranya lembut sekali tapi amat berwibawa.
Aku
pun gemetar sekali seperti seorang perawan yang baru pertama kali
berdiri telanjang dihadapan kekasihnya. Tak tahu aku harus menjawab apa.
“Diajeng,…… coba tolong buka pakaian kanda ini”
Dengan
gemetar akupun berdiri untuk menanggalkan pakaiannya. Ternyata kulitnya
halus sekali, tapi seluruh tubuhnya ditumbuhi rambut yang amat halus.
Tambah berdenyut tempikku membayangkan betapa nikmatnya nanti seluruh
tubuhku digesek-gesek rambut ini. Sampai pada kancing paling bawah
(kancingnya emas coy, emas beneran!), tanpa sengaja tanganku menyentuh
kontolnya. Secara reflek kutarik tanganku, tapi tiba-tiba tangannya
(yang ternyata juga amat halus) menarik tanganku kembali dan berkata:
“Pegang saja diajeng, tidak apa apa …….”
Maka
setelah kutanggalkan pakaiannya, sambil jongkok kuraih kontolnya.
Begitu terpegang dan kuamati dengan seksama langsung aku terpekik
“Mamamia……” pekikku menyebut namaku sendiri.
Ternyata
kontol itu benar-benar besar dan panjang sekali, hampir tak dapat
kupercaya. Mungkin hampir 30 cm, dan besarnya, jari-jari tanganku sama
sekali tidak bisa melingkari seluruh besar batang kontolnya. Hanya
anehnya, dia tidak mempunyai jembut. Ada sih, bulu-bulu halus
disekitarnya, tapi bukan jembut. Aku membayangkan, apa bisa kontol
sebesar ini masuk ke tempikku? Tapi setelah kupikir lagi, baby saja bisa
melalui tempikku, masa kontol ini tidak bisa? Maka dengan keberanian
yang luar biasa kuelus-elus kontol itu dan secara reflek kucium-cium
juga. Rupanya dia keenakan juga karena kemudian dia elus-elus rambutku.
Bertambah berani aku. Maka selanjutnya kucoba untuk mengisapnya.
Ternyata tidak masuk ke mulutku. Akhirnya setelah kucoba lagi tetap
tidak bisa, kontol itu hanya aku jilat-jilat saja. Tiba-tiba dia
membungkuk dan langsung memondong tubuh telanjangku. Sambil dipondong
dihisap-hisapnya susuku, tentu saja aku menggelinjang-gelinjang kegelian
karena nafsuku sudah tambah memuncak. Tak lama kemudian tubuh
telanjangku dibaringkan telentang di tempat tidur tersebut. Aku tentu
saja sudah tahu acara selanjutnya. Maka kutekuk kakiku sambil
mengangkangkan pahaku lebar-lebar. Dan benar saja, tak berapa lama
kontol itu menghampiri tepat dilobang tempikku. Tapi acara selanjutnya
membutuhkan perjuangan hebat. Soalnya kontol sebesar itu benar-benar
susah sekali untuk memasuki tempikku. Untunglah, tempikku sudah mulai
banjir dan aku termasuk sudah piawai dalam blantika persetubuhan. Maka
sedikit demi sedikit walau dengan rasa sakit yang agak lumayan, berhasil
juga kontol itu kutelan dengan tempikku. Tapi ya ampun, ternyata tidak
seluruhnya masuk, hanya sekitar tiga per empatnya, itupun sudah
kuusahakan sedapatnya dan dinding tempikku sebelah dalam rasanya sudah
mentok oleh kontolnya. Rupanya dia maklum juga akan hal ini. Karena
ternyata, pelan-pelan dia mulai memompa tempikku. Tentu saja mula-mula
pelan-pelan, setelah dirasa tempikku tambah membanjir maka pompaan
kontolnya jadi semakin cepat. Celakanya, saudara-saudaraku sebangsa,
setanah air dan sehobby, dengan penuhnya tempikku diisi oleh kontol
besarnya, otomatis daerah sensitive didalam tempikku (G-Spot) bolak
balik tergesek oleh kontolnya. Sudah barang tentu aku
menggelinjang-gelinjang hebat menerima gesekan-gesekan tersebut. Dan
benar saja, tak sampai setengah jam, mulutku sudah mulai meracau tidak
keruan :
“Ooocchh, kanjeng……. akkuuu mmauuuu… kkeeluaarrrrr….”
Mendengar rintihanku makin gencar dia memompakan kontolnya ke tempikku
sampai-sampai aku lupa bahwa aku harus membuat dia orgasme dan ….
“Oouuccgghhh….
mmmhhhhhh…. aacchhh… uuggcchhhh…. mmmhhhhh…… kkannjjeeengggggggg…..
aakkuuu mmaauuu….” dan ……….. wuuusssshhhhh .. sampailah aku pada
orgameku yang pertama malam itu sambil kurengkuh erat-erat tubuh
halusnya.
Rupanya dia mengerti keadaanku, buktinya walaupun tidak
mencabut kontolnya yang masih ngaceng tegar dari tempikku, dia
menghentikan kegiatannya. Sambil tetap membiarkan kontolnya tertancap di
tempikku, tangannya meraih kesamping dan tahu-tahu tangannya sudah
memegang cangkir kuning berpahatkan kepala kuda berisi semacam ramuan.
Aku sama sekali tidak tahu siapa yang meletakkan ramuan itu. Kemudian
tangan satunya mengangkat kepalaku dan menyuruh aku meminum ramuan
tersebut. Rasanya agak-agak manis keaseman begitu, tapi kutelan juga,
siapa tahu berkhasiat. Benar juga tidak sampai 5 menit, tubuhku sudah
mulai hangat dan segar sekali, maka segera kugoyang-goyangkan pantatku
dan kuempot-empotkan tempikku untuk mencengkeram kontolnya. Rupanya dia
mengerti isyaratku tersebut dan dengan perlahan dia mulai memompakan
kontolnya kembali. Kali ini aku mulai bisa menguasai keadaan. Kugoyang
goyang dan kuputar-putar pantatku, sehingga ketika tak sengaja kutatap
matanya, kulihat dia mulai merem melek keenakan. Tapi lagi-lagi aku
mulai menggelinjang-gelinjang hebat ketika daerah G-spot ku
tergesek-gesek kontolnya. (Mestinya aku cari tahu dulu bagaimana cara
menutup daerah itu). Bagaimanapun aku harus berusaha keras membuat dia
orgasme sebelum aku mencapai orgasmeku yang ketiga. Begitulah, setelah
persetubuhanku yang kedua ini berlangsung hampir satu jam, kulihat
matanya tambah merem melek dan nafasnya mulai mendengus-dengus. Kutarik
lehernya supaya aku bisa mencium bibirnya. Selanjutnya sambil aku
menggoyang-goyangkan pantatku, aku mulai menyedot-nyedot bibirnya dan
lidahku mencari-cari daerah yang paling sensitive dirongga mulutnya.
Rupanya daerah itu ada disekitar langit-langit rongga mulutnya.
Terbukti, setiap kali kusentuh daerah itu dengan lidahku, tubuhnya
terasa bergetar. Maka tambah beringas aku menggoyang-goyangkan pantatku
sambil lidahku menggesek-gesek langit-langit rongga mulutnya. Berhasil!
Dia tambah bernafsu memompakan kontolnya ketempikku sambil
mendengus-dengus dan merem melek.
“Uucchhhh….. eeccchhhh… mmmmmhhhhh…… heh, heh, dddiajjeengggg……” rintihnya.
Tapi
aku sendiri ternyata lupa menjaga daerah G-Spotku, sehingga karena
tergesek-gesek begitu hebat oleh kontolnya yang luar biasa besar itu,
aku duluan tidak tahan lagi.
“Oocchhh, kkaannjjeeennggg….
Aakkkkkuuuuu…. Kkkeellluuaaarrrrrrrr……… ooocccchhhhhhhh……..” jeritku tak
tertahan dan sampailah aku pada orgasmeku yang kedua, sedang dia
kulihat agak kecewa melihat aku terbaring lemah sambil masih menjepit
kontolnya yang masih ngaceng tegar itu.
Selanjutnya, seperti tadi,
dia mengambilkan aku ramuan yang harus aku minum. Kali ini dua cangkir
sekaligus. Karena penasaran, aku meminta secangkir lagi yang diturutinya
sambil tersenyum manis. Akibatnya, tak terbayangkan. Badanku terasa
amat panas, tapi tubuhku amat segar seperti belum mengalami orgasme,
sedang gairahku untuk bersetubuh memuncak tinggi sekali. Belum pernah
aku merasakan gairah seperti itu. Maka tanpa sungkan-sungkan kugoyang
lagi pantatku dan kuempot-empotkan tempikku sejadi-jadinya. Anehnya,
kontolnya yang luar biasa panjang dan besar itu bisa tertelan seluruhnya
kedalam tempikku. Mungkin tempikku yang melar atau kontolnya yang
mengkerut aku tidak memikirkannya lagi. Dalam benakku hanya terpikir
bahwa aku harus berhasil mengeluarkan sperma dari kontolnya dengan
tempikku ini sebelum aku mengalami orgasme yang ketiga.
Dia pun
melayani gairahku dengan hebat. Dihunjam-hunjamkannya kontolnya dengan
keras dan bernafsu sambil mendengus-dengus hebat dan matanya tambah
merem melek tak karuan. Mungkin pengaruh ramuan tadi atau karena sudah
orgasme dua kali, daerah G-Spot ku seperti tertutup dan tidak terasa
geli lagi digesek-gesek oleh kontolnya. Dia malah sebaliknya, nafasnya
tambah mendengus-dengus tak karuan, matanya tambah merem melek, malah
cenderung mendelik-delik, dan genjotan kontolnya di tempikku tambah
bersemangat dan keras. Dan akhirnya, sekitar dua jam kemudian, seiring
dengan makin kencangnya jepitan tempikku pada kontolnya, dan seiring
dengan makin kerasnya hunjaman kontolnya pada tempikku, sampai juga dia
pada puncaknya dan………
“Aaaarrrrggggccchhhh…….. ddiiaaajjjeennngggg………. aarrgggcccchhh………. Hhhiiiieeeeeeeeccchhhhh……..”
Aku
kaget setengah mati ketika dia mengeluarkan spermanya di tempikku dia
meringkik mirip kuda dengan kuat sekali sehingga seluruh ruangan ini
bergoncang hebat seakan ada geledek yang menyambar. Kemudian walaupun
belum tuntas mengeluarkan spermanya didalam tempikku, buru-buru dia
mencabut kontolnya lalu meloncat pergi begitu saja sehingga spermanya
tercecer dimana-mana. Sedang aku sendiri kemudian merasakan tubuh
telanjangku menjadi amat ringan lalu berputar hebat dan melayang
kemudian terpental dan….. bukkkkk…..
Kaget sekali aku ketika
tersadar bahwa aku kembali ditempatku tadi, yaitu diatas batu datar yang
dingin sekali. Aku pikir ini semua mimpi, tapi ketika kuraba tempikku,
masih tersisa banyak sekali sperma yang tadi dikeluarkan olehnya. Bahkan
di badanku, didekat pentil susuku, sampai di wajahkupun ada tersisa
cipratan spermanya akibat dia mencabut dengan tergesa-gesa kontolnya
tadi. Bahkan rasa manis-manis asem ramuan tadi masih terasa dimulutku.
Kemudian, dengan tertatih-tatih akibat terlalu lelah dan badan terasa
sakit semua, aku keluar melalui pintu tadi, menemui Ki Alugoro yang
dengan setia masih menunggu disitu. Ternyata ada dua cewek lagi ikut
menunggu disitu. Semuanya telanjang bulat.
“Aduh, badanku sakit semua ki …..” rintihku lemah
“Tidurlah diamben (balai balai) ini neng, nanti aku pijat dan aku baluri dengan ramuan-ramuan” katanya
Kemudian tanpa sungkan terhadap kedua cewek itu, aku banting tubuh telanjangku berbaring telentang di balai-balai.
Selanjutnya,
seluruh tubuhku dibaluri dengan semacam minyak kelapa yang dicampur
dengan ramuan yang menurut baunya kayaknya minyak sereh, diurut-urut
mulai dari kaki, naik keatas, berhenti sebentar membelai-belai jembutku,
kemudian lama sekali dia meremas-remas susuku sambil
memelintir-melintir pentilnya. Lama-lama tubuhku menjadi hangat lagi dan
rasa sakit berkurang banyak sekali.
“Bagaimana neng, sudah baikan?”
“Lumayan
ki, sudah mulai naik lagi nafsuku” jawabku tanpa menaruh rasa sungkan
terhadap dua cewek yang juga telanjang bulat tadi.
Kemudian sambil
masih merasa keenakan susuku diremas-remas Ki Alugoro, aku ceritakan
bahwa aku berhasil membuat Kanjeng Pangeran Kudo Narpati orgasme setelah
aku mengalami orgasme yang kedua.
“Jadi neng berhasil membuat beliau orgasme?” tanyanya kaget sambil melepaskan tangannya dari susuku.
“Memang kenapa, ki ?” tanyaku heran
“Berarti
dengan demikian neng telah menjadi selir Njeng Pangeran Kudo Narpati,
dengan gelar Raden Ayu, dan keinginan Den Ayu akan segera terpenuhi”
katanya. (Aku memang mempunyai keinginan untuk segera naik gaji, pangkat
dan jabatan).
“Perlu Den Ayu ketahui, dalam persekutuan dengan
jin-jin disini pangkatku hanyalah Demang, jadi jauh lebih rendah dari
Den Ayu, dan aku tidak boleh sembarangan memegang-megang tubuh Den Ayu”
katanya sambil beringsut menjauh.
Tentu saja hal ini sangat
mengecewakan diriku, karena kedatanganku kesini antara lain untuk
menunjukkan padanya bahwa aku sekarang tidak cupu lagi seperti ketika
dia menyetubuhi diriku dulu.
“Jadi beliau ini benar-benar raja?”
“Betul Den Ayu.”
“Tapi kenapa tingkahnya aneh sekali ya, waktu orgasme tadi beliau mengeluarkan ringkikan seperti kuda” gumamku lirih
“Memang beliau ini kuda!”
“Mak!!!!” jeritku kaget sehingga badanku terlonjak duduk.
“Betul-betul kuda?”
“Begini Den Ayu” jelasnya dengan amat santun.
“Beliau
ini adalah jelmaan dari kuda kesayangan Gusti Ayu Endang Retno Dumilah,
jin wanita yang amat cantik penguasa salah satu puncak gunung ini,
yaitu Argo Dumilah (argo berarti gunung). Den Ayu mungkin belum tahu
gunung ini mempunyai 3 puncak, salah satunya adalah Argo Dumilah tadi.
Karena kuda tersebut juga bangsa jin, beliau menaruh hati pada Gusti Ayu
Endang Retno Dumilah. Tentu saja Ibu dari Gusti Ayu yaitu Kanjeng Ratu
Kidul marah sekali. Beliau lantas mengusir kuda itu yang lantas bermukim
disini dan bergelar Pangeran Kudo Narpati. Beliau ini mempunyai sisihan
(isteri) yang bergelar Raden Ayu Sekar Turonggoningsih. Inilah yang
melayani para peziarah pria yang datang kesini.
“Ampuuunnn, berarti aku ini jadi selir kuda“ gumamku lirih.
Pantas seluruh tubuhnya ditumbuhi rambut dan dia tidak mempunyai jembut. Kontolnyapun sebesar kontol kuda.
“Jadi aku harus melayaninya setiap beliau datang?” tanyaku cemas.
“Jangan
khawatir Den Ayu, beliau hanya menyetubuhi sekali saja pada tiap-tiap
selirnya, dan itu sudah dilakukannya pada Den Ayu. Den Ayu pasti
bertanya-tanya mengapa beliau cepat-cepat pergi setelah orgasme? Ini
dikarenakan setelah orgasme beliau akan berubah wujud menjadi seekor
kuda. Dan beliau tidak ingin hal ini dilihat para selirnya.”
Lega hatiku mendengar keterangannya.
“Tapi kenapa Aki tidak mau lagi menyentuh aku ?”
“Bukan tidak mau Den Ayu, tapi tidak berani”
“Kalau begitu, Aki aku ijinkan untuk mengurut aku lagi” kataku mantab
“Baik, Den Ayu, tapi Aki akan menjalankan ritual untuk minta ijin dulu” katanya sambil pergi kearah dalam goa.
Akupun
semakin menjadi tidak sabaran. Untuk sekedar membunuh waktu, akupun
menyapa kedua cewek telanjang tadi. Ternyata mereka adalah
pedagang-pedagang kain dari sebuah pasar terkenal yang berinisial pasar
Klw. Walaupun menurut pengakuannya mereka belum pernah bertemu dengan
Njeng Pangeran, mereka tetap datang kesini. Siapa tahu suatu waktu
berhasil, harapnya. Paling tidak untuk refresing dengan Ki Alugoro,
daripada tiap kali menghadapi suami-suami mereka yang katanya
lemes-lemes. Aku tersenyum mendengarnya. Tak lama kemudian Ki Alugoro
datang.
“Silahkan Den Ayu”
Akupun segera berbaring telentang
lagi dibalai-balai tanpa merasa sungkan walaupun dilihat oleh dua cewek
tadi. Toh mereka juga mendambakan persetubuhan juga, pikirku. Kemudian
Ki Alugoro mulai mengurut tubuhku lagi. Tapi kali ini dengan sangat
hati-hati dan pakai bilang nuwun sewu segala bila mau menyentuh bibir
tempik atau susuku. Tentu saja ini membikin aku tidak sabaran, dan
setengah memaksa aku suruh dia membuka seluruh pakaiannya. Ternyata
kontolnya sudah ngaceng juga. Segera kutarik dia untuk menindihku dan
kupegang kontolnya untuk kumasukkan kedalam lubang tempikku. Kusuruh dia
mulai menggenjot. Tapi genjotannya terasa sangat hati-hati dan pelan
sekali. Baru setelah kuancam akan kuadukan pada Njeng Pangeran, dia
mulai menggenjot sejadi-jadinya. Nah, begitu dong. Aku sangat enjoy
dibuatnya. Kugoyang pantatku sambil kuempot-empotkan tempikku menghisap
kontolnya yang cukup besar itu. Mungkin karena pengaruh ramuan tadi
masih tersisa, aku tidak merasa kewalahan menghadapi Aki yang
berpengalaman ini. Setelah berlangsung sekitar setengah jam, dia
memanggil dua cewek tadi. Ternyata mereka disuruh menghisap-hisap susuku
kiri dan kanan. Tentu saja hal ini sangat menggembirakanku dan menambah
semangatku. Sambil menghisap-hisap pentil susuku yang makin mengembang
keenakan, tangan merekapun menjalar membelai-belai rambutku, dan bahkan
seluruh permukaan kulitku yang bisa mereka gapai. Hal ini makin
membuatku melayang. Karena selain tempikku keenakan dipompa Ki Alugoro,
pentil susuku dihisap-hisap sambil digigit-gigit kecil oleh mereka,
seluruh tubuhku pun dibelai-belai dan dicubit-cubit kecil, sehingga
semakin membuatku melayang-layang.
Untunglah aku masih terpengaruh
oleh ramuan tadi, sehingga tidak segera mengalami orgasme. Karena dua
cewek tadi menghisap-hisap susuku sambil nungging dari arah kanan dan
kiriku, maka jari-jari kedua tangankupun segera bergerak menggosok-gosok
itil mereka sambil sebentar-sebentar memencet-mencetnya. Karena aku
sudah makin piawai dalam hal persetubuhan, maka menghadapi tiga orang
demikian tidak membuatku jadi keder. Maka sambil melayani
enjotan-enjotan kontol Ki Alugoro, jari-jari kedua tangankupun segera
kumasukkan kedalam lubang tempik mereka. Mendapat perlakuanku itu, mulut
mereka segera mendesis-desis keenakan. Tapi sialnya, gigitan mereka ke
pentil susuku jadi makin agak keras. Untunglah mereka segera menyadari
hal ini, dan sambil mendesis-desis, mereka tetap menghisap-hisap pentil
susuku, sambil matanya merem melek keenakan karena itil dan lubang
tempiknya semakin ganas aku gosok-gosok. Tiba-tiba salah seorang dari
mereka yang itilnya kugosok-gosok dengan jari tangan kananku, mengejang sambil merintih :
“Aaacchhh….
ouucchhhh…. mmmmhhhhhh….. ooouuuccchhhhh……….” kemudian tubuhnya
terguling lemas disamping kananku, sehingga tinggal dua orang lagi yang
harus kulayani.
Melihat orangnya “gugur” satu, maka Ki Alugoro
semakin mempercepat pompaan kontolnya kedalam tempikku. Mungkin untuk
membuatku segera orgasme. Tapi dia lupa bahwa aku bukan Mia yang
disetubuhinya dulu, tapi Mia yang sudah berhasil membuat Njeng Pangeran
orgasme dan mengeluarkan spermanya didalam tempikku. Maka, sambil tetap
menggosok gosok itil dan lubang tempik cewek satunya tadi, tempikku pun
aku empot-empotkan menghisap kontol Ki Alugoro sambil menggoyang-goyang
pantatku sejadi-jadinya. Dan setelah kira-kira satu jam kemudian
mengejanglah tubuh Ki Alugoro sambil mulutnya mendesis gemetar :
“Dddeennn….
Ayyuuuuuuu……. Akki mmaaauuu kkkeluuaaarrrrrrrrr……….” Dan menyemburlah
sperma Ki Alugoro didalam tempikku sejadi-jadinya, banyak sekali.
Setelah
tubuhnya melemas dan kontolnya dicabut dari tempikku, menggelosolah dia
di dekat selangkanganku. Kini tinggal satu orang saja yang harus
kulayani. Maka aku segera bangkit dan menelentangkan cewek tadi. Dia
agak kaget tapi menyerah saja kuperlakukan demikian. Segera
kuhisap-hisap pentil susunya dan kugosok-gosok itil maupun lubang
tempiknya yang ternyata sudah banjir itu. Hanya membutuhkan waktu
sekitar seperempat jam, mulutnya sudah mulai merintih rintih:
“Aaaakkkggghhh……… ucchhh……… mmmmhhhhh…….”
Dan tidak berapa lama kemudian tubuhnya mulai mengejang, sambil mengangkat angkat pantatnya dia menceracau :
“Oouuucccchhhhh…….. aaaaccchhhhhhhh………… aaaacccchhhhhhhhhh…….”
Sampailah
dia pada puncak orgasmenya. Kemudian terbaring lemaslah dia menyusul
temannya dan Ki Alugoro. Anehnya, walaupun tidak mengalami orgasme, aku
merasa puas dan bangga sekali melihat itu semua, bisa “mengalahkan”
empat orang sekaligus dalam satu malam! Bayangkan! Hal ini tidak pernah
aku impikan sebelumnya. Maka dengan senyum penuh kemenangan aku menyusul
mereka tidur dibalai-balai yang sama. Jadilah empat orang dengan
bertelanjang bulat tidur berdesakan di satu balai-balai.
Karena didalam goa, aku tidak tahu kalau hari sudah pagi. Tapi berhubung ngantuk sekali, akupun terlelap tidur.
Siangnya
kami mandi bersama di pancuran dekat mulut goa. Segar sekali. Kemudian
setelah turun ke dekat desa kemarin, kami mencari ojek, yang ternyata
ada beberapa yang sengaja menanti para peziarah turun. Sesampai di rumah
Ki Alugoro, kami berbasa-basi sebentar kemudian pamitan pulang.
Ternyata kedua cewek itu membawa mobil sendiri, sehingga akupun sorangan
menyetir kembali ke kota Yogya. Oh ya, mereka tidak meneruskan untuk
berziarah kepada Kanjeng Pangeran Kudo Narpati, karena setelah mengalami
orgasme, beliau hanya kerso tedak (mau datang) pada malam Jum’at Kliwon
berikutnya. Jadi harus menunggu 35 hari lagi. Itupun kalau mujur.
Sebulan
setelah peristiwa itu, aku dipanggil oleh Big Boss, diberi tahu bahwa
pangkatku dinaikkan menjadi AVP. Gajiku otomatis juga naik, sedang
tugasku dipindahkan menjadi Kepala Cabang disuatu kantor masih
diseputaran Jabodetabek. Tentu saja berita gembira itu aku sampaikan
pada Lina sahabat kentalku, sambil meminta supaya rekeningnya
dipindahkan ke Cabang yang aku pimpin. Tentu saja dia sangat setuju. Oh
ya, akupun diberi mobil dinas yang jenis dan warnanya aku rahasiakan
kepada kalian, supaya jati diriku tetap terjaga kerahasiaanya. Penasaran
kan? Nah, jadi kalian sekarang tahu mengapa sekarang ini aku jarang
sekali memakai mobil Honda Jazz warna pink pemberian Lina.
Dengan
kedudukan baruku, aku jadi sering bergaul dengan banyak Top Managemen
perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai hoby yang sama antara lain
hoby pesta orgy.
Cerita panas seru dewasa lengkap dan
terbaru cerita jembut cerita itil Ceritajembut jembut cerita cerita
tempek Cerita dewasa jembut kumpulan cerita tempek besar CERITA SEX
MENSTRUASI cerita seru itil Cerita jembut cewek cerita ngentot itil
cerita menstrubasi Warna itil tempikku cerita sex dengan jin cerita
sex saat haid cerita sex diperkosa jin cerita sex tempek lower di
entot jin cerita sex jin hanya di kumpulanceritaseru.info dan masih banyak lagi Cerita seks seru terbaru lainya yang sesuai keinginanmu.
Cerita Seks Terbaru Dan Terpanas Sepanjang Masa, silahkan Menikmati dan sebarkan Temen temen beceker,,,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Arsip Blog
-
▼
2012
(114)
-
▼
November
(50)
- Admin Unit Untuk Semua
- Mencicipi Pacar Teman
- Ngentot Adik Di Kamar Mandi
- Nafsu birahi Ibu dan Adikku
- Merasakan Meki Keponaanku Dan Temanya
- Tertipu Tapi Nikmat
- Tubuhku Hancur Di Meja Judi
- Klimaks Dengan Suster
- Ngeseks Sehabis Ngegym
- Janda Kembang Ngakang
- Gairah Birahi Stw Karir
- Ketika Wanita Alim Di Cabuli
- Ngeseks Digoa Saat Menstruasi
- Vagina Janda Rasa Perawan
- Adegan Seks Saat Audisi Bintang Baru
- Inilah Cerita Sang Pemerkosa Spesialis
- Pelajaran Biologi Ngesex Di SMA
- Pak Polisi Muda Yang Tampan Dan Menggairahkan
- Ngentot Tante Anis
- Zaskia Sungkar Masturabasi
- Cerita Sex Pemorkosaan DiPenjara
- Ternyata Aku Punya Kelainan Sex
- Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Perawan
- Cerita Seru Amel Pelayan Toko
- Cerita Sex Ngentot Di Sekolah
- Pesta Mesum Murid Baru SMU Montok
- Nikmatnya Tubuh Adik Sepupuku Cantik
- Cerita Ngewe Genk SMA
- Cerita Dewasa Selingkuh Pertamaku
- temen kecil w
- Pesta Sex Suami Istri di Diskotik
- Pengalaman SEX PERTAMAKU Dengan Teman sepermainan
- bercinta dengan sahabat istriku
- Bercinta dengan tunangan orang
- rumahku surga dan nerakaku
- bisnis gratis sekalian nyari teman kencan
- mama tiriku adalah guru seks ku
- jilat jilatan ama nyokap
- ngentot dengan teman suami ku
- adikku sangat memuaskan
- Cerita Dewasa Sedarah Dengan Adik Iparku
- gara-gara ranjang yang kesempitan
- mama tiriku adalah guru seks ku
- bukti sayang fenny ke papa
- Cerita mesum Agen Model Terkutuk
- Bercinta dengan Adik Ipar
- tanteku seksi sekali
- Menikmati Istri Teman Rame – Rame
- hadiah ulang tahun dari mamaku
- adik yg seksi
-
▼
November
(50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar